Segera setelah momen bersejarah itu, Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel meneleponnya. "Beliau menelepon saya untuk menyelamati saya atas pencapaian ini. Saya merasa tersanjung telah bertarung demi negara saya," kata dia.
Sebelum final Tokyo 2020 itu Raksasa dari Herradura itu melalui tiga pertarungan. Pertama, menyingkirkan pegulat Rumania Alin Alexuc Ciurariu 9-0, kemudian pegulat Amin Mirzazadeh 8-0.
Juara dunia lima kali dan juara bertahan Pan-Amerika itu lalu menghentikan lawan terberat selama bertahun-tahun, Riza Kayaalp dari Turki, dalam semifinal. Kayaalp sang juara dunia adalah salah satu dari sedikit pegulat yang mampu mengalahkan dia, pada kejuaraan dunia 2015.
Namun atlet Kuba yang menjatuhkan pegulat berusia 31 tahun tersebut dalam semifinal London 2012 dan final Rio 2016 itu juga memenangkan semifinal Tokyo 2020 itu dengan skor 2-0.
Dalam konferensi pers sesudah laga, sang juara Olimpiade empat kali tak mengungkapkan rencana pensiun. Tapi kalaupun melakukannya, warisan dia akan abadi. Dia tetap mengenakan mahkota itu selama tiga tahun ke depan, sampai Olimpiade Paris 2024.
Medali perunggu kelas ini digondol Kaylaap dan pegulat Rusia Sergei Semenov.
Di Herradura di Kuba barat, kampung halaman Lopez Nunez, tak seorang pun yang meragukan kekuatan otot lelaki bertinggi badan dua meter itu dalam berjaya di Tokyo guna merebut emas Olimpiade keempatnya.
“Penduduk Herradura, rakyat Kuba, mesti tahu medali ini akan pulang ke sini,” kata ayahnya, Timoteo Bartolo López, kepada AFP, di kota itu yang berjarak 114 km dari Havana.
Lima tahun lalu di Rio, Lopez Nunez masuk klub berisikan enam gladiator yang tiga kali memenangkan emas Olimpiade dalam kurun 100 tahun yang di dalamnya termasuk legenda gulat Rusia Alexander Karelin. Kini dia meninggalkan klub itu karena sudah naik sudah tidak lagi juara tiga kali Olimpiade, melainkan empat kali.
Baca Juga: Profil Greysia Polii dan Apriyani, Sejarah Baru Bulutangkis Indonesia
Di halaman rumahnya yang tak berdinding dan beratapkan daun palem di mana keluarganya selalu merayakan kemenangan yang diraih "El Purro" (bocah perkasa), julukan dia, ibundanya Leonor Nunez bilang “Mijain memiliki hasrat demikian besar dalam merengkuh medali emas itu seperti yang pertama dia lakukan di Beijing 2008.”
“Saya sama sekali tak ragu karena ada kekuatan di balik hasratnya, dan saya lihat dari kekuatan itu, ada pikiran dan hasrat positif,” kata ibu berusia 62 tahun itu.
Inspirasi keluarga
Bagi si raksasa, keluarga adalah sumber motivasinya. Dia memang pernah bilang, “di tangan saya dan pelatihlah saya bisa mencapai tujuan saya”, tapi filosofi menangnya berakar dari keluarganya.
“Orang tua saya mengajarkan mentalitas itu kepada saya, sederhana sekali bahwa apa pun yang ingin kita capai dalam kehidupan hanya tergantung kepada segala hal yang kita usahakan,” kata dia.
Spirit itu tertempa di pegunungan yang mengelilingi Herradura di mana Lopez Nunez mengencangkan otot-ototnya sejak kecil dengan berlari mengejar hewan dan memanggul pikulan berisi buah dan umbi-umbian.
Berita Terkait
-
Jadwal dan Live Streaming Byon Combat 5 Showbiz 2025: Duel Sengit Kickstriking dan Tinju
-
Diam-diam Ternyata Anies Baswedan Bisa Olahraga Gulat, Ini Buktinya!
-
Ditanya soal Olahraga Ekstrem saat Masih Muda, Anies Baswedan Ternyata Bisa Gulat
-
Terlihat Kalem, Anies Baswedan Diam-diam Bisa Olahraga Gulat
-
Tekuni Olahraga Ekstrem Ini, Anies Baswedan Diminta Jadi Guru Dokter Tirta
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar