Suara.com - Pelatih ganda putri bulu tangkis Indonesia Eng Hian menceritakan bahwa kunci kemenangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020 ialah dengan mencoba menikmati setiap jalannya pertandingan.
Saat mendampingi Greysa/Apriyani di Jepang mulai dari pelatihan di Kumamoto hingga laga di Tokyo, pria yang akrab disapa Coach Didi ini melihat bahwa anak didiknya selalu mencoba menikmati setiap proses dan tahapan yang dilalui.
"Prosesnya cukup luar biasa dari hari demi hari, terutama di Tokyo. Mereka melewati laga tanpa memikirkan hasil yang terlalu jauh. Dari awal memang prinsipnya bersyukur untuk hasil hari ini dan berdoa untuk hari besok," kata Eng hian dalam diskusi virtual PBSI di Jakarta seperti dimuat Antara, Jumat (6/8/2021).
Pria yang pernah menyabet medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 itu mengaku tak menyangka permainan Greysia/Apriyani akan sangat baik dan seperti tidak ada beban.
Ia kagum dengan kekuatan mental ganda putri peringkat enam dunia itu, mengingat laga yang mereka ikuti adalah ajang olahraga terakbar dan pelaksanaannya pun di tengah masa pandemi.
"Mereka bisa tetap 'enjoy' di masa sulit. Tantangan tidak hanya datang di lapangan, tapi sebelum bertanding juga sudah dihadapkan situasi menunggu hasil tes COVID-19," Eng Hian menceritakan.
Pengamatan Eng Hian juga dikonfirmasi Greysia/Apriyani dalam kesempatan yang sama. Greysia, yang sudah tiga kali ikut Olimpiade, tidak mengalami ketegangan sama sekali jelang laga final meladeni ganda putri China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Bahkan pada malam sebelum pertandingan babak final, Greysia mengaku bisa tidur hingga 10 jam.
"Biasanya sebelum bertanding tidurnya lima sampai tujuh jam paling lama. Pas final kemarin sampai 10 jam. Kalau menurut cerita senior, pasti banyak tekanan dan stres. Tapi saya justru bisa tidur dan makan enak seperti biasa," Greysia menceritakan.
Baca Juga: Angkat Besi Jaga Tradisi Medali di Olimpiade, Apa Kuncinya?
Hal serupa juga disampaikan Apriyani, yang mengatakan bahwa laga puncak Olimpiade tidak mengganggu istirahat dan pemulihannya.
"Saya memang dari awal tidak mau memikirkan itu (final), karena nanti bisa berpengaruh di lapangan. Tidak terpikir juga bisa dapat emas. Saya fokusnya mengikuti setiap pertandingan, tidak mau terlalu jauh. Akhirnya makan dan tidur pun enak, tidak ada stres," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Apriyani Rahayu Ungkap Penyebab Kekalahan atas Pasangan Jepang di Kumamoto Masters 2025
-
Kumamoto Masters 2025: Gregoria Melaju ke Perempat Final, Tiga Wakil Indonesia Gugur
-
Kumamoto Masters 2025: Siti Fadia Antisipasi Permainan Reli Yuki/Mayu di Babak 16 Besar
-
Biasanya Putih, Apriyani Rahayu Soroti Pencahayaan Kuning di Kumamoto Masters 2025
-
Kumamoto Masters 2025: Menang Meyakinkan, Apriyani/Fadia Melaju Mulus ke Babak 16 Besar
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Anak Eks Persija Jakarta Resmi Gabung Gresik Petrokimia, Bareng Shella Bernadetha
-
Gabung Jakarta Livin Mandiri, Arimbi Syifana Berpotensi Pecahkan Rekor dalam Sejarah Proliga
-
Usai Catat Rekor, Pebalap Asal Magetan Bertekad Lebih Baik di Moto2 2026
-
Bocoran Dirut IBL, Sebut 16 Pemain Asing Sudah Terdaftar, Didominasi dari Amerika Serikat
-
Kronologis UFC Larang Seumur Hidup Dillon Danis Gegara Baku Hantam dengan Tim Islam Makhachev
-
SUV Terbalik, Petarung UFC Deiveson Figueiredo Selamat dari Kecelakaan Horor
-
Minus Gregoria Mariska dan Anthony Ginting, Ini 13 Wakil Indonesia di Australian Open 2025
-
Target Pertahankan Tradisi Emas SEA Games, Timnas Voli Tuntut Ilmu ke Negeri China
-
Dimeriahkan Pemenang 35 Etape Tour de France, Hong Kong Cyclothon Siap Bergulir Akhir November
-
Pecco Bagnaia Tutup Musim Mengecewakan, Alihkan Fokus ke Pengembangan DesmosediciGP26