Suara.com - Kontingen Brasil meninggalkan Olimpiade Tokyo dengan kesuksesan mencapai peringkat tertinggi mereka di klasemen medali, yakni urutan ke-12, kendati jajaran atletnya mengalami pengurangan pendanaan lima tahun seusai jadi tuan rumah di Rio de Janeiro 2016.
Dibandingkan Olimpiade 2016 Rio, Brasil finis satu strip lebih tinggi dan meraih 21 medali atau dua keping lebih banyak, walau tambahan itu datang dari perunggu yang kini berjumlah delapan sedangkan emas dan peraknya tetap sama masing-masing tujuh dan enam.
Namun raihan emas mereka diwarnai catatan bersejarah ketika Italo Ferreira memenangi emas Olimpiade pertama untuk cabang olahraga selancar ombak.
Kegemilangan di cabang baru juga dialami lewat tiga medali perak untuk skateboard.
Sementara sepakbola putra mereka menjaga raihan emas Olimpiade dua edisi beruntun, di Olimpiade 2020 Tokyo para atlet Brasil juga menaiki podium di nomor-nomor kano, senam indah, tinju, atletik, renang, judo dan selancar angin/berlayar.
"Kami sungguh dekat untuk mewujudkan mimpi memasuki 10 besar Olimpiade," kata Menteri Olahraga Brasil, Marcelo Magalhaes seperti dikutip Reuters, Senin (9/8/2021).
"Kami akan terus berinvestasi ke olahraga dan memprioritaskan pengembangan di level akar rumput, sehingga ketika di level tertinggi kami bisa berada di posisi bagus," ujarnya menambahkan.
Harian O Estado de S Paulo melaporkan anggaran pembinaan atlet level atas dari pemerintah Brasil berkurang sebesar 110 juta reais (sekira Rp 303,3 miliar) dibandingkan tahun anggaran jelang Olimpiade Rio.
Pun demikian, Tokyo menyisakan kisah sukses bagi kontingen Brasil, beberapa di antaranya yang paling tersorot adalah di sektor putri dengan Ana Marcela Cunha menyabet emas renang marathon 10km, Rebeca Andrade berjaya di senam artistik alat kuda lompat serta pasangan Martine Grael dan Kahena Kunze mempertahankan emas selancar angin skiff 49er FX.
Baca Juga: Ketenangan Jadi Kunci Greysia / Apriyani Berjaya di Olimpiade
Pasangan Laura Pigossi / Luisa Stefani juga memenangkan medali tenis Olimpiade pertama Brasil dengan raihan perunggu ganda putri.
Prestasi Brasil di Tokyo mematahkan tren raihan medali yang turun dari bekas negara tuan rumah di edisi Olimpiade berikutnya.
Di abad ini, hanya kontingen Britania Raya yang sukses melakukan hal tersebut setelah mengumpulkan 65 medali di London 2012 dan menambahnya jadi 67 keping di Rio 2016.
Kendati demikian, seluruh kesuksesan Brasil di Tokyo masih menyisakan satu kekecewaan tersendiri dari voli pantai, lantaran ini jadi kali pertama mereka gagal meraih medali sejak olahraga itu dipertandingkan di Olimpiade 1996 Atlanta.
[Antara]
Berita Terkait
-
Dari TK hingga SMA, Ribuan Pelajar Siap Bersaing di Kompetisi Matematika IOB 2025
-
Sengit dan Seru! Siswa SMK Adu Keahlian di Olimpiade Jaringan MikroTik 2025
-
Indonesia Disanksi IOC? Menpora Erick Thohir: Bukan Dilarang Cuma...
-
Indonesia Fokus Jalankan Blueprint Olahraga Nasional usai Disanksi IOC Buntut Tolak Atlet Israel
-
Indonesia Tak Gentar Disanksi IOC karena Tolak Atlet Israel, Pegang Prinsip UUD 1945
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Korea Masters 2025: Kalah dari Unggulan Pertama, Yohanes Saut Akui Hilang Fokus
-
Ingin Ulangi Kesuksesan, Rizki Juniansyah Bertekad Pecahkan Rekor di SEA Games 2025
-
KONI Bertekad Tuntaskan Dualisme Cabang Olahraga di Indonesia
-
39 Atlet Indonesia Ikuti Islamic Solidarity Games 2025 di Arab Saudi, Ada Balap Unta
-
Desentralisasi Pembinaan: PBSI Luncurkan Pelatnas Wilayah
-
Kembali ke Mandalika, Jorge Lorenzo Bicara Tentang Kecepatan, Strategi, dan Hidup Setelah MotoGP
-
Korea Masters 2025: Tiga Ganda Putri Indonesia Langsung Tersingkir
-
Debut Manis Novak Djokovic di Athena, Alejandro Tabilo Tak Berkutik
-
Jakarta Bersiap untuk Capital Market Run 2025, 3.500 Pelari akan Turun ke Jalan
-
Terungkap Alasan Anthony Ginting Absen di Korea Masters 2025