Suara.com - Anthony Sinisuka Ginting mencoba berbagai cara untuk mengisi waktu saat tengah menjalani karantina pasca tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Salah satu yang dia lakukan adalah menyusun lego.
Pebulutangkis tunggal putra peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu telah menginjakan kakinya di Indonesia sejak Rabu, 4 Agustus 2021 lalu.
Setelah itu, Anthony Ginting dan rombongan kloter terakhir kontingen Merah Putih diharuskan menjalani karantina Covid-19 selama delapan hari di sebuah hotel yang telah disediakan.
Pebulutangkis 24 tahun itu mengaku cukup bosan dalam menjalani karantina. Dia melakukan berbagai cara untuk mengusir penat seperti berolahraga, bermain game, dan yang teranyar membeli lego.
"Awal-awal karantina pasca kepulangan itu lebih banyak istirahat. Kami pulang itu saat subuh. Jadi satu dua hari lebih banyak istirahat dan tidur, serta menghubungi keluarga," beber Anthony Ginting dalam sesi bincang-bicang bersama PBSI via Live Instagram, Selasa (10/8/2021) malam WIB.
"Di sini [hotel] juga disediakan sepeda statis. Jadi lumayan bisa menjaga kondisi tubuh. Kalau tidak latihan, nanti kondisi turun. Bersyukur juga pihak hotel menyediakan."
"Kemarin juga kepikiran mengisi waktu luang yang lama itu ngapain saja. Saya kepikiran beli lego. Sudah lama kepikiran. Lego hari ini sudah datang, tapi belum dicoba," tambahnya.
Anthony Ginting berasma atlet dan ofisial tim lainnya diperbolehkan mengakhiri karantina pada Kamis (12/8/2021). Selepas itu, dia berharap bisa pulang ke Cimahi, Jawa Barat, untuk berjumpa keluarga sebelum kembali berlatih di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
"Pasti ingin liburan, mengusir penat. Tapi kondisi sekarang kurang mendukung, paling utama sih ingin pulang, ketemu keluarga," jelas pebulutangkis jebolan SGS PLN Bandung tersebut.
Baca Juga: Menpora Sebut Banyak Perubahan dan Kejutan di Olimpiade Tokyo 2020
Berita Terkait
-
6 Pesona Jamie Robbins, Pevoli yang Persembahkan Emas Olimpiade untuk Amerika
-
Deretan Momen Paling Dikenang di Olimpiade Tokyo 2020
-
Greysia Polii Sampaikan Perpisahan, Tokyo 2020 Jadi Olimpiade Terakhirnya
-
Berkenalan dengan Sena Irie, Peraih Medali Emas Olimpiade yang Terobsesi dengan Katak
-
10 Akun yang Paling Banyak Dibicarakan di Twitter Selama Olimpiade Tokyo 2020
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand