Suara.com - Kampung atlet Tokyo Games kembali dibuka, Selasa, sepekan sebelum dimulainya Paralimpiade ketika Jepang terus bergulat dengan lonjakan kasus COVID-19.
Penyambutan delegasi pertama Paralimpiade ke kampung seluas 44 hektar di distrik tepi laut Harumi Tokyo datang satu pekan setelah penyelenggara memutuskan untuk mengadakan pertandingan secara tertutup di semua arena sebagai tindakan pencegahan penyebaran virus.
Seperti halnya dengan para atlet Olimpiade, warga di kampung atlet akan diminta untuk menjalani tes COVID-19 setiap hari, memakai masker dan menjaga jarak fisik.
Namun, karena beberapa atlet Paralimpiade mungkin memiliki risiko lebih tinggi karena kondisi kesehatan yang mendasarinya, penyelenggara mengatakan, mereka akan fokus pada peningkatan keselamatan di kampung atlet untuk Paralimpiade.
Sama halnya dengan Olimpiade, dikutip dari Kyodo, tidak ada acara khusus untuk menyambut para delegasi saat memasuki kompleks berpagar.
Namun, acara tetap diadakan di Prefektur Shizuoka, yang akan menjadi tuan rumah balap bersepeda, menjelang dimulainya estafet obor Paralimpiade.
Selama estafet, api yang menyala di berbagai bagian negara dan di Stoke Mandeville Inggris -- tempat kelahiran gerakan Paralimpiade -- akan digabung menjadi satu. Acara Shizuoka adalah untuk menggabungkan api yang menyala di 35 kota di prefektur tersebut.
Sementara estafet dijadwalkan berlangsung di Tokyo dan tiga prefektur di mana arena Paralimpiade berada, semua segmen kecuali di dua kota di Shizuoka tidak digelar di jalan umum karena pandemi virus corona.
Tokyo berada dalam keadaan darurat COVID-19 sejak 12 Juli. Tokyo melaporkan kasus harian dalam beberapa pekan terakhir dengan jumlah hampir tiga kali lipat dari sebelum dimulainya Olimpiade pada 23 Juli.
Baca Juga: Makna HUT ke-76 RI Bagi Muhammad Fadli dan David Jacobs
Pemerintah Jepang akan memperluas keadaan darurat di luar Tokyo dan lima daerah lain di mana orang disarankan untuk tinggal di rumah. Kebijakan yang saat ini berlaku di ibu kota negara tersebut juga diperkirakan akan diperpanjang hingga akhir Agustus.
"Saya mengerti ada tantangan yang berbeda antara Paralimpiade dibandingkan dengan Olimpiade," kata CEO panitia penyelenggara, Toshihiro Muto.
"Kami akan melakukan upaya terbaik kami agar Paralimpiade tidak terinfeksi virus."
Seperti halnya Olimpiade, yang berakhir 8 Agustus, ada juga kekhawatiran atas dampak penyelenggaraan Paralimpiade, acara olahraga terbesar di dunia untuk atlet penyandang disabilitas, terhadap upaya Jepang untuk menahan lonjakan kasus COVID-19.
Ketua Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Andrew Parsons dan perwakilan dari tiga badan penyelenggara Jepang, Senin, sepakat untuk menggelar pertandingan tanpa penonton di semua arena, yang terletak di Tokyo dan prefektur Chiba, Saitama dan Shizuoka.
Sebagai pengecualian, siswa sekolah yang mengambil bagian dalam program pendidikan yang didukung pemerintah akan diizinkan untuk menonton pertandingan secara langsung.
Berita Terkait
-
Sinopsis Akiba Lost, Drama Jepang Terbaru Hiromitsu Kitayama dan Sayuri Matsumura
-
Nessie Judge Minta Maaf soal Junko Furuta, Netizen Jepang Ingatkan Hal Ini
-
Sinopsis Last Samurai Standing, Drama Terbaru Junichi Okada di Netflix
-
Sinopsis Film Jepang 'Hodonaku, Owakare Desu', Dibintangi Minami Hamabe
-
Bisa Dicontoh Timnas Indonesia, Etos Kerja dan Stamina Pemain Jepang Dipuji Eks MU
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Domino Bisa Naik Kelas Jadi Olahraga Prestasi Lewat IDoT 2025
-
Rivan Nurmulki dan Fahreza Rakha Berpeluang Raih Quatrick Emas Medali SEA Games
-
Dihajar Wakil Thailand, Zaki Ubaidillah Akui Butuh Banyak Belajar Demi Konsisten di Level Tinggi
-
Kumamoto Masters 2025: Gregoria Melaju ke Perempat Final, Tiga Wakil Indonesia Gugur
-
Daftar Pemain Timnas Voli Indonesia di SEA Games 2025: Ada Rivan Nurmulki, Farhan Halim Absen
-
Legenda Basket Tony Parker Turun Tangan, Latih Prancis di Piala Dunia FIBA U-17 2026
-
Tinggi 2,33 Meter, Olivier Rioux Catat Rekor sebagai Pebasket Tertinggi dalam Sejarah NCAA
-
Zhang Ziyu Cetak Sejarah, Pebasket Putri China Pertama yang Lakukan 'Dunk'
-
Belanda Lagi, Erick Thohir Jalin Kerja Sama untuk Bangun Pemuda dan Olahraga
-
Eks Pelatih CLS Knights Kembali ke Indonesia, Latih RANS Simba Bogor