Suara.com - Kesuksesan Greysia Polii / Apriyani Rahayu meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 tak lepas dari peran kedua pelatihnya, Eng Hian dan Chafidz Yusuf.
Kerja keras keduanya dianggap vital dalam melecut semangat dan menerapkan strategi kepada pasangan ganda putri peringkat enam dunia tersebut.
Atas capaian bersejarah itu, Djarum Foundation memberi apresiasi kepada kedua pelatih. Baik Eng Hian (kepala pelatih) maupun Chafidz (asisten pelatih) adalah alumni PB Djarum.
Penghargaan yang diberikan berupa voucher Blibli senilai Rp 150 juta bagi Eng Hian dan Rp 100 juta untuk Chafidz Yusuf. Keduanya juga menerima bonus masing-masing TV LED Polytron senilai 20 juta.
Dengan demikian, total penghargaan yang diberikan kepada kedua pelatih dan alumni PB Djarum tersebut mencapai sebesar Rp 290 Juta.
“Keberhasilan sektor ganda putri Indonesia meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 tentu tidak lepas dari peran Eng Hian dan Chafidz Yusuf sebagai pelatih," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin yang juga merupakan ketua PB Djarum.
"Pemberian penghargaan bagi keduanya ini adalah wujud syukur dan komitmen PB Djarum terhadap para pemain maupun alumninya yang menjadi pelatih dan mengantarkan bulutangkis Indonesia meraih kejayaan tingkat dunia," tambahnya, dalam konferensi pers "Penghargaan Alumni PB Djarum Pelatih Ganda Putri Juara Olimpiade Tokyo 2020" secara daring, Kamis (19/8/2021).
Eng Hian memulai karier di dunia bulutangkis pada 1988 sebagai pemain di PB Djarum. Sejumlah prestasi membanggakan ia torehkan semasa berkarir sebagai pemain di sektor ganda putra, salah satu yang paling mencolok adalah torehan medali perunggu Olimpiade Athena 2004 bersama Flandy Limpele.
Setelah gantung raket, Eng Hian kemudian merambah karier pelatih di PB Djarum pada 2006. Dia sempat menjadi pelatih kepala Asosiasi Bulutangkis Singapura (SBA) pada 2007, sebelum pada 2014 kembali ke Tanah Air untuk menjadi Kepala Pelatih Ganda Putri Pelatnas Utama PBSI.
Baca Juga: Bonus Masih Mengalir, Giliran Honda Hadiahi Mobil Buat Greysia/Apriyani
Seperti halnya saat masih bermain, Eng Hian nyatanya juga berprestasi sebagai pelatih. Pria kelahiran Surakarta itu berhasil menganatar para atletnya meraih berbagai medali di kejuaraan bergengsi.
Selain Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020, beberapa lainnya seperti Medali Emas Asian Games 2014, Medali Perunggu Kejuaraan Dunia (2015, 2018, 2019), Juara Korea Open Super Series 2015, Juara Singapore Open Super Series 2016, Medali Perunggu Asian Games 2018, hingga Medali Emas SEA Games 2019.
“Meraih gelar di ajang sebesar olimpiade memang bukan hal mudah. Ini adalah tugas sekaligus tantangan bagi para pelatih agar semakin gigih dan ulet dalam memoles para atlet Indonesia," kata Eng Hian.
"Apresiasi dari Djarum Foundation ini adalah lecutan bagi kami agar semakin baik mempersiapkan bibit unggul di dunia bulutangkis."
"Saya juga banyak belajar dari para pelatih semasa menjadi atlet di PB Djarum, mereka selalu menanamkan mentalitas dan daya juang yang tinggi dalam setiap penampilan,” kata Eng Hian.
Hal serupa dikatakan Chafidz Yusuf. Pria yang mulai bermain di PB Djarum sejak 1979 ini menjelaskan bahwa tugas pelatih bukan hanya meracik strategi untuk anak latihnya.
Tag
Berita Terkait
-
Berprestasi di Olimpiade Tokyo, Tim Bulu Tangkis Indonesia Terima Hadiah Rp6,4 Miliar
-
Top 5 Sport: Undian Piala Thomas & Uber 2020, Bagaimana Peluang Indonesia?
-
Gokil, BNI Guyur Kontingen Bulu Tangkis Rp6,4 Miliar
-
Bonus Lagi, Greysia / Apriyani Terima Apartemen B Residence, Ginting Uang Rp100 Juta
-
Greysia/Apriyani Dapat Hadiah Apartemen dari Pengusaha Mantan Atlet
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kronologis UFC Larang Seumur Hidup Dillon Danis Gegara Baku Hantam dengan Tim Islam Makhachev
-
SUV Terbalik, Petarung UFC Deiveson Figueiredo Selamat dari Kecelakaan Horor
-
Minus Gregoria Mariska dan Anthony Ginting, Ini 13 Wakil Indonesia di Australian Open 2025
-
Target Pertahankan Tradisi Emas SEA Games, Timnas Voli Tuntut Ilmu ke Negeri China
-
Dimeriahkan Pemenang 35 Etape Tour de France, Hong Kong Cyclothon Siap Bergulir Akhir November
-
Pecco Bagnaia Tutup Musim Mengecewakan, Alihkan Fokus ke Pengembangan DesmosediciGP26
-
Klasemen Akhir MotoGP 2025: Duo Marquez Finis Teratas, Bezzecchi 'Meledak' di Valencia
-
Hajar Ganda Korsel, Cerita Putra/Daniel usai Berhasil Juarai IIC 2025
-
Thalita Ramadhani Tak Menyangka Bisa Juara IIC 2025, Jadi Modal Berharga Hadapi Scottish Open
-
Sukses Juarai IIC 2025, Prahdiska Bagas Shujiwo Kini Alihkan Fokus ke SEA Games