Suara.com - Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto menerangkan pemberlakuan protokol kesehatan (prokes) pada Olimpiade Tokyo 2020 harusnya ditiru 100 persen untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua. Namun, pemerintah menyadari tidak bisa melakukan hal tersebut.
Adapun PON Papua akan mulai pada 2-15 Oktober 2021. Mengingat event berlangsung di tengah pandemi Covid-19, tentu prokes diutamakan demi menjaga kesahatan dan keselamatan semua orang.
Dalam penerapan prokes, penyelenggaraan event Olimpiade Tokyo 2020 jadi acuan untuk PON Papua. Hanya saja tidak bisa sepenuhnya karena ada beberapa hambatan salah satunya masalah anggaran.
"Kalau idealnya kami Kemenpora, event Olimpiade Tokyo itu di copy-paste 100 persen. Kemarin saat para atlet peraih medali dan bukan pulang, tak ada ampun bagi mereka," kata Gatot saat bincang virtual, Kamis (23/9/2021).
"Mereka betul pahlawan olahraga tapi ya tetap 8 hari harus karantina ya karantina. Setelah itu juga kami langsung laporan ke Tokyo mengenai rombongan kami aman tak ada masalah," jelasnya.
Gatot menjelaskan sejatinya ingin adanya aturan tersebut dilakukan. Di mana pada saat kontingen kembali ke daerah masing-masing ada karantina yang dilakukan.
Tentu saja itu semua demi kesehatan dan keselamatan banyak orang. Meskipun semua yang terlibat di dalam PON Papua terus dipantau kesehatannya secara berkala.
"Tapi di sini, kan ada ketebratasan seperti anggaran dan sebagainya. Taruhlah nanti pulang dari Papua harus karantina, lima hari di daerah masing masing. Tapi nanti APBD tak memungkinkan," terangnya.
"Tapi akan kami sounding seperti itu karena jangan sampai pemerintah dianggap teledor, jangan sampai PON Papua jadi klaster Covid-19," pungkasnya.
Baca Juga: Persiapan Pemerintah Terapkan Prokes Covid-19 saat PON XX Papua dan WSB Lombok
Berita Terkait
-
Gunawan Suswantoro Resmi Dilantik Sebagai Sesmenpora, Ini Harapan Menpora
-
5 Atlet di PON Papua 2021 Terbukti Positif Doping
-
Juara PON hingga Langganan SEA Games Ramaikan Event Duathlon di Labuan Bajo
-
Diperiksa KPK, Eks Sesmenpora Ungkap Menteri Imam Nahrawi Tak Mau Pakai APBN untuk Formula E Jakarta
-
Kasus Formula E, Eks Sesmenpora Gatot Diperiksa KPK
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Skandal! Buat KO Lawan dalam 94 Detik, Petinju Wanita Taiwan Dituding Laki-laki
-
Para Badminton Internasional 2025: 24 Negara Berlaga di Kota Solo
-
Setahun Pemerintahan Prabowo, Kemenpora Fokus Pembinaan Atlet Demi Raih Prestasi Dunia
-
Kemenpora Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga yang Layak dan Modern
-
Jumpa Ketua Komisi Olahraga Filipina, Kemenpora Kolaborasi Demi ASEAN Menuju Prestasi Olimpiade
-
Evaluasi Ketat, Enam Pebulu Tangkis Indonesia Terdegradasi dari Pelatnas
-
Indonesia Masters 2025: Kejutan, Mutiara Ayu Puspitasari Permalukan Unggulan Kedua
-
Indonesia Masters 2025: Prahdiska Bagas Shujiwo Targetkan Jadi Juara
-
Pelita Jaya Perpanjang Kontrak Agassi Yeshe Goantara untuk IBL 2026
-
PON Bela Diri 2025 Panen Pujian, Atlet Jateng dan Papua Barat Bersinar