Suara.com - Kontingen Maluku meraih dua medali emas sekaligus dari cabang olahraga dayung PON Papua dalam lomba di Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Kamis.
Dua medali emas itu diperoleh dari dua nomor berbeda. Pertama, dari Chelsea Corputty pada nomor Lightweight Woman Single Sculls (LW1X) setelah menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 8 menit 02,086 detik.
Chelsea mengalahkan pedayung Jambi yang juga olimpian pada Olimpade Tokyo 2020, Mutiara Rahma Putri, yang mencatat waktu 8 menit 05,141 detik.
Medail perunggu nomor ini diraih Jawa Barat melalui Anggi Widiarti dengan waktu 8 menit 32,604 detik.
Medali emas kedua Maluku diperoleh dari nomor Men's Double Scull (M2X) lewat duo Asuhan Patiiha dan Memo setelah mencatat waktu 6 menit 48,740 detik.
Medali perak diraih tim dayung Jawa Barat melalui Edwin Ginanjar Rudiana dan Rifqi Harits dengan catatan waktu 7 menit 08,532 detik.
Adapun medali perunggu diperoleh Sulawesi Selatan lewat duet Fajar dan Sulfianto dengan catatan waktu 7 menit 13,615 detik.
Ditemui seusai pertandingan, Chelsea tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya, apalagi dia menjadi atlet yang membuka pundi-pundi emas kontingen Maluku pada PON Papua.
"Pertama, sangat bahagia karena ini emas pertama bagi Maluku. Saya banyak terima kasih sudah dukung saya, ini emas bagi masyarakat Maluku," kata Chelsea seperti dimuat Antara.
Baca Juga: PON Papua: Tim Basket Putra DKI Injak Final Pertama setelah 13 Tahun
Asuhan Patiiha juga langsung menangis saat berhasil menjadi yang tercepat dalam lomba pacu 2.000 meter tersebut.
Setelah sampai daratan, dia langsung memeluk pelatih dan manajer tim dayung Maluku. Air mata tak kuasa ia bendung karena ini adalah medali emas pertamanya dalam PON.
"Ini pertama tanding saya dan langsung meraih medali emas. Terima kasih banyak kepada semuanya su bantu saya," kata dia.
Berita Terkait
-
Listrik 24 Jam PLN Buka Akses Digitalisasi Pendidikan bagi Ratusan Siswa Maluku Utara
-
Sherly Tjoanda Partai Apa? Gubernur Berharta Rp709 M Viral Ogah 'Jualan Jabatan dan Proyek'
-
Langit Maluku Utara Akan Menyala! Saksikan Gerhana Bulan Total Malam Ini
-
Bakar Ban saat Demo Berujung Petaka, Mahasiswa PMII Terbakar Selepas Massa Bakar Ban
-
11 Warga Adat Maluku Utara Dipenjara Gara-Gara Tolak Tambang, PT Position Digeruduk Massa
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
-
Daftar Lengkap Wakil Indonesia di China Masters 2025, Gregoria Mariska Absen
-
Gregoria Mariska Batal Tampil di China Masters dan Korea Open 2025, Ini Penjelasan PBSI
-
Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Event Lari Tema Sunset Run, Usung Kampanye Jaga Bumi
-
Terence Crawford Cetak Rekor Tinju, Raih Gelar Bersejarah Usai Kalahkan Canelo
-
Comeback, Pegadaian Kembali Dukung Sepak Bola Indonesia Melalui Pegadaian Championship Musim 2025/26
-
Pelatih Timnas Basket David Singleton Turun Gunung, Pimpin Coaching Clinic IBL di Jakarta