Suara.com - Tim bola basket putra DKI Jakarta menginjak final PON pertamanya dalam 13 tahun terakhir setelah menundukkan Jawa Timur 78-70 pada laga semifinal PON Papua, Kamis, di Mimika Sport Complex, Mimika.
Pada PON 2008, bola basket putra DKI Jakarta mendapatkan medali emas. Mereka bisa mengulang prestasi serupa pada PON Papua jika mememangkan final Sabtu lusa.
Pada babak pamungkas itu, Jakarta akan melawan pemenang laga Sulawesi Utara versus Jawa Tengah yang, sampai berita ini diturunkan masih berlangsung.
Jawa Timur masih berpeluang mendapatkan medali perunggu dalam pertandingan perebutan tempat ketiga yang juga digelar Sabtu pekan ini.
DKI Jakarta sebenarnya memulai laga dengan lambat. Mereka tertinggal 3-11, tetapi menyamakan 13-13 berkat lemparan bebas Arion Pandapotan. Meski demikian, Jakarta tertinggal 15-20 pada akhir kuarter ini.
Dua menit kuarter kedua dimulai, Jakarta kembali memaksa seri 27-27. Namun, Jawa Timur terus melaju dan memimpin 39-34 sampai laga memasuki masa jeda.
Usai turun minum, permainan DKI Jakarta berubah. Mereka tampil lebih menggigit dan disiplin. Namun, tim asuhan pelatih Tondi Raja Syailendra tetap tertinggal 50-55.
Perubahan taktik DKI Jakarta mulai membawa hasil pada kuarter terakhir. Dua angka Ali Bagir membawa Jakarta menyalip Jawa Timur 57-55. Poin ini menjadi penyemangat DKI dalam mencari poin lainnya.
Ali Bagir lagi-lagi menjauhkan Jakarta dari kejaran Jawa Timur pada kedudukan 63-55.
Baca Juga: Sabet 12 Emas, 4 Perak dan 3 Perunggu, Jawa Timur Juara Umum Selam Kolam PON Papua
Lemparan tiga angka Dio Saputra menipiskan jarak Jawa Timur menjadi 70-77, tetapi mereka tak lagi bisa menjangkau lawan. DKI Jakarta pun menang 78-70.
Yesaya Saudale menjadi penyumbang poin terbanyak DKI Jakarta dengan 17 poin, ditambah empat rebound dan empat assist.
Sedangkan Dio Saputra memimpin Jawa Timur dengan 17 poin, 10 rebound dan satu assist. (Antara)
Berita Terkait
-
Rencana 'Privatisasi' PAM Jaya Mentok di DPRD, Fraksi-Fraksi Khawatir Air Bersih Jadi Ladang Bisnis
-
Tunjangan Rp70 Miliar Anggota DPRD DKI: PKS Cuci Tangan, Salahkan Pusat?
-
Halte Senen Sentral Berganti Nama Jadi Jaga Jakarta: Apa Maknanya?
-
Transportasi Publik Jakarta Peringkat 17 Dunia, Terbaik Kedua di ASEAN Ungguli KL dan Bangkok
-
Transjakarta Sengaja Pamerkan Tiang Sisa Pembakaran Halte Senen, Pramono Jamin Tetap Aman
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot
-
Dito Ariotedjo Dicopot, Musuh Bebuyutan Lin Dan Jadi Plt Menpora?
-
Rekam Jejak Dito Ariotedjo, Menteri yang Kena Reshuffle
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Lalu Muhammad Zohri Cs Jalani Persiapan SEA Games 2025 di Kenya dan Jepang
-
Alcaraz Rebut Tahta! Kalahkan Sinner, Kembali Jadi Nomor 1 Dunia di US Open!
-
Kata Marc Marquez: Kekuatan Alex Jadi Titik Lemah Saya di MotoGP 2025
-
Ferrari Krisis Podium, Leclerc Andalkan 3 Sirkuit Ini untuk Menang di F1 2025
-
GP Italia 2025: Lando Norris Pimpin Balapan, Max Verstappen Tetap Juara
-
MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Asapi Sang Kakak, Bastianini Rebut Posisi Ketiga