Suara.com - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) memastikan tiga turnamen bulu tangkis Internasional yang akan berlangsung di Bali pada November-Desember dipastikan berjalan sesuai jadwal.
Meski Indonesia kini tengah berada dalam ancaman sanksi dari Badan Anti-Doping Internasional (WADA), PBSI memastikan tiga turnamen yakni Indonesia Masters, Indonesia Open, dan BWF World Tour Finals 2021 tak akan terpengaruh.
"Turnamen di Bali nanti dipastikan tidak ada masalah. Bisa berlangsung sesuai jadwal. Tiga turnamen bulutangkis internasional itu tetap bisa digelar," tutur Kabid Luar Negeri PBSI Bambang Roedyanto, dalam rilis PBSI, Jumat (8/10/2021).
Dijelaskan oleh Roedy, setelah muncul pemberitaan bahwa Indonesia terancam sanksi WADA akibat tak patuhnya dalam prosedur antidoping, dirinya langsung berkoordinasi dengan BWF.
Hasil pembicaraan, tiga turnamen internasional yang akan digelar di Bali, tetap bisa berjalan terus. Alasannya, ajang ini sudah lama masuk dalam kalender BWF.
"Dari pihak BWF, tidak ada masalah. Bisa jalan terus, karena kejuaraan tersebut sudah lama dijadwalkan oleh BWF," sebut Roedy.
Menyangkut, soal pelarangan nama Indonesia di berbagai ajang kejuaraan, seperti SEA Games, Asian Games, dan juga di ajang perebutan Piala Thomas dan Uber yang kini tengah berlangsung di Aarhus, Denmark, Roedy tidak bisa berkomentar lebih banyak.
"Kami menunggu arahan dan menanti bagaimana sikap pemerintah Indonesia menyikapi masalah ini. Saya mewakili PBSI belum bisa berkomentar banyak dan menunggu pernyataan pemerintah lebih dahulu," ujar Roedy.
Indonesia Masters bakal digelar pada 16-21 November, lalu Indonesia Open (23-28 November), dan ditutup dengan BWF World Tour Finals (1-5 Desember). Semuanya bergulir tanpa penonton.
Baca Juga: Hasil Drawing Piala Sudirman 2021, Indonesia Jumpa Malaysia di Perempat Final
Kabar tak sedap sebelumnya menerpa dunia olahraga Tanah Air. Indonesia dinyatakan tidak patuh dalam menerapkan program dan pengujian yang efektif terkait anti-doping oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA) pada Kamis (7/10/2021).
Melansir Reuters, Jumat (8/10/2021), kondisi itu membuat Indonesia dan dua negara lain yakni Korea Utara dan Thailand, tidak memenuhi syarat untuk mendapat hak menjadi tuan rumah kejuaraan olahraga baik regional, kontinental, maupun dunia selama periode penangguhan.
Perwakilan dari tiga negara juga tidak memenuhi syarat untuk duduk sebagai anggota dewan di komite sampai negara mereka dipulihkan untuk jangka waktu satu tahun atau lebih.
Hingga kini, belum diketahui kapan WADA akan memberikan sanksi untuk Indonesia. Jika nantinya diterapkan, atlet-atlet Indonesia dan dua negara lainnya masih tetap diizinkan tampil dalam kejuaraan regional, kontinental dan dunia.
Namun, mereka tidak boleh tampil di bawah naungan bendera Indonesia, kecuali di ajang Olimpiade.
WADA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Badan Anti-Doping Nasional Korea Utara dan Indonesia dinyatakan tidak patuh karena tidak menerapkan program pengujian yang efektif.
Berita Terkait
-
Indonesia Disanksi Badan Anti-Doping Dunia, Tak Boleh Jadi Tuan Rumah Olahraga
-
Lewat PB Talenta, Richard Mainaky Turun Gunung Gali Potensi Atlet di Timur Indonesia
-
Sebanyak 32 Atlet Pelatnas PBSI Tampil di PON Papua
-
Tim Indonesia Jalani Pemulihan Psikologis Pasca Gagal di Piala Sudirman
-
Indonesia Pede Hajar Malaysia di Perempat Final Piala Sudirman 2021
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Bongkar Pasang Partner Rian Ardianto, dari Yeremia ke Rahmat Hidayat
-
Jadwal F1 GP Italia 2025: Pembuktian Ferarri di Hadapan Publik Sendiri
-
Jack Miller dan Pramac Yamaha Tetap Bersama di MotoGP 2026
-
BDMNTN-XL Kembali Hadir di Jakarta, Viktor Axelsen Digandeng Jadi Duta
-
Jadwal WBA Asia: Tibo Monabesa Hadapi Petinju Kazakhstan, Laga Panas di China
-
Arjen Robben Terjun ke Dunia Padel, Ikuti Jejak Zlatan Ibrahimovic
-
Yuki Tsunoda Akhirnya Pecah Telur, Raih Poin Spesial di GP Belanda
-
Dominasi Gila di GP Belanda, Piastri Mulai Disejajarkan dengan Schumacher
-
Race Klasik MotoGP Catalunya: Duel Legendaris Rossi, Lorenzo, hingga Marquez
-
Franco Morbidelli Tak Mau Hengkang, Ini Janji Manis VR46 untuk 2026