Suara.com - Tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika pada hari pertama, Jumat (11/2/2022) berubah mencekam bagi sebagian pebalap. Mereka merasa kesal, marah, dan takut dengan kondisi lintasan yang dianggap buruk.
Kombinasi debu dan hujan telah membuat Sirkuit Mandalika dipenuhi lumpur pada hari pertama tes pramusim. MotoGP bahkan harus melakukan pertemuan dadakan untuk menyikapi situasi itu.
Hasilnya, para pebalap MotoGP diminta untuk tetap mengaspal di trek yang kotor minimal selama 20 putaran sebelum pukuk 15.00 WIB. Secara tak langsung, motor mereka menjadi alat pembersih trek termahal di dunia.
“Setiap pembalap tidak benar-benar ingin membalap karena saya keluar sebelum pertemuan dan saya tidak bisa menjelaskan seberapa buruk itu," kata pebalap RNF Yamaha, Andrea Dovizioso dikutip dari Crash, Sabtu (12/2/2022).
Dovizioso menerangkan bahwa dalam pertemuan dadakan, pihak Dorna dan MGPA memiliki dua opsi untuk membersihkan trek yakni dengan mesin atau dengan meminta pebalap mengaspal selama 20 lap. Pilihan kedua pun diambil dan dia tak merasa senang.
“Jadi pertanyaan saya adalah, jika Anda dapat membersihkan dengan cara yang lebih baik [dengan mesin] maka lebih baik tidak berkendara [hari ini] dan menunggu sampai besok," beber Dovizioso.
"Tapi saya rasa tidak ada kesempatan untuk membersihkan dengan cara yang benar… tidak memiliki kesempatan lain untuk membalap dan jadi kami membersihkan lintasan seperti ini."
“Semua orang takut, tetapi pada akhirnya [meminta para pebalap membersihkan trek] adalah keputusan yang tepat,” kata Dovizioso.
Di sisi lain, Franco Morbidelli dari Monster Energy Yamah, menyebut keputusan pembersihkan trek menggunakan pebalap itu "sangat berbahaya", dan Aleix Espargaro termasuk di antara mereka yang merasa sangat yakin bahwa peristiwa hari Jumat telah menjadi bencana.
Baca Juga: Tim Repsol MotoGP Unggah Foto Warga di Mandalika Santai Nonton Gratis Pakai Sarung
"Trek itu tidak cukup aman untuk dikendarai. Tidak sama sekali," kata Espargaro, yang menempati posisi kedua setelah Dovizioso dalam hal pengalaman MotoGP di antara grid saat ini.
“Kami cukup terbiasa tiba di sirkuit yang banyak debunya. Saya ingat Qatar pada hari Kamis. Tidak apa-apa. Tapi hari ini bukan masalah sedikit debu. Hari ini treknya tidak bisa dilalui. Benar-benar tidak aman."
“Keputusan yang mereka ambil, tim dengan Dorna, untuk memaksa kami membalap bersama hanya untuk membersihkan lintasan, saya tidak menyukainya sama sekali. Saya sangat marah."
"Jelas, itu berhasil. Jika Anda memakai 24 motor trek lap demi lap membersihkannya. Tapi itu bukan solusi. Saya di sini bukan untuk membersihkan trek apa pun."
Espargaro juga menyarankan keputusan kontroversial itu dipengaruhi oleh tekanan dari pabrikan yang sangat membutuhkan semua waktu lintasan yang tersedia.
Meski marah, pembalap Spanyol itu akhirnya bergabung dengan pembersihan trek, tetapi hanya untuk menunjukkan solidaritas dengan sesama pebalap.
Tag
Berita Terkait
-
Tercepat di Test MotoGP Mandalika, Pol Espargaro Ungkap Kesan Mendalam
-
Sesi Tes Ofisial MotoGP di Sirkuit Mandalika Sempat Terhenti Lantaran Petugas Membersihkan Trek, Loris Capirossi Maklum
-
Tercepat di Mandalika, Pol Espargaro Makin Nyaman Tunggangi Honda RC213V
-
Pol Espargaro Tercepat di Hari Pertama Tes MotoGP di Mandalika
-
Sandiaga Uno Terciduk Naik Motor MotoGP di Sirkuit Mandalika, Tak Kalah Keren dengan Gaya Pembalap
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
PON Bela Diri Kudus 2025 Rampung, DKI Jakarta Kunci Juara Umum
-
Race Sepang Belum Start, Alex Marquez Sudah Kunci Runner-up MotoGP 2025, Kok Bisa?
-
McLaren Menggila di Kualifikasi: Norris Start Terdepan di F1 GP Meksiko 2025
-
Jadwal Final French Open 2025 Hari Ini: Fajar/Fikri Hadapi Nomor 1 Dunia
-
Prahdiska Jumpa Mohammad Zaki, Tunggal Putra Pastikan Satu Tiket Final Indonesia Masters II 2025
-
Indonesia Disanksi IOC? Menpora Erick Thohir: Bukan Dilarang Cuma...
-
Juarai All Around Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, Angelina Melnikova Sempat Ingin Pensiun
-
French Open 2025: Sabar/Reza ke Perempat Final usai Atasi Rekan Senegara
-
French Open 2025: Jafar/Felisha Gagal Revans Wakil Thailand, Janji Bangkit Lebih Kuat
-
Jadwal MotoGP Malaysia 2025: Persaingan Terbuka Tanpa Marc Marquez dan Martin