Suara.com - Berikut deretan ganda putra yang paling lama nangkring di peringkat satu dunia, di mana Indonesia menyumbang dua pasangan dalam daftar ini.
Sama seperti sektor lainnya di dunia bulu tangkis, sektor ganda putra memiliki persaingan ketat dalam memperebutkan tempat di ranking teratas BWF.
Setiap tahunnya, sektor ini selalu bisa menghadirkan satu nama kejutan yang mampu mencuri perhatian dan digadang-gadang bisa meruntuhkan dominasi pemain-pemain senior.
Belum lama ini, ganda putra baru dari Indonesia yakni Bagas Maulana/ Muhammad Shohibul Fikri menjadi kejutan terbaru yang mampu menjuarai ajang sekelas All England 2022.
Pasangan ini sebelumnya datang sebagai pemain non unggulan pada ajang BWF Super 1000 itu, mengingat Bagas/Fikri tak masuk dalam 10 daftar ganda putra terbaik dunia.
Namun keduanya mampu menghancurkan stigma tersebut dan berhasil membawa pulang gelar juara dan menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang menjuarai All England 2022.
Karena keberhasilan ini, ranking Bagas/Fikri di BWF kemudian melonjak. Tercatat, pasangan ini naik tujuh peringkat dari peringkat ke-28 ke peringkat 21.
Berbicara soal ranking, Bagas/Fikri mungkin masih jauh untuk bisa menduduki peringkat pertama. Alih-alih duduk di peringkat pertama, perjalanan keduanya masih panjang untuk bisa mengikuti jejak seniornya bertahan lama di posisi pertama dunia.
Setidaknya ada dua senior Bagas/Fikri yang bisa duduk di peringkat pertama dunia dalam kurun waktu cukup lama dan masuk dalam daftar lima ganda putra terlama yang ada di peringkat satu BWF.
Baca Juga: Cedera saat Latihan, Leo / Daniel Mundur dari Malaysia Open 2022
Siapa sajakah lima ganda putra tersebut? Berikut daftarnya
5. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
Ganda putra Indonesia berjuluk The Daddies ini tercatat sebagai salah satu ganda putra terbaik yang ada dalam sejarah bulu tangkis dunia.
Kehebatan keduanya bahkan membuat Ahsan/Hendra pernah duduk di peringkat pertama dunia versi BWF selama 8 bulan 23 hari.
4. Cai Yun/Fu Haifeng
China juga kerap melahirkan ganda putra hebat di setiap generasinya. Salah satunya adalah Cai Yun/Fu Haifeng. Keduanya mampu menjuarai berbagai ajang seperti BWF Superseries dan BWF Grand Prix.
Berita Terkait
-
Verrell Yustin Mulia 'CLBK' ke Ganda Putra, Tandem dengan Adrian Pratama
-
Leo/Bagas Akhiri Tren Negatif, Mulai Temukan Irama di Hylo Open 2025
-
Rekap Hylo Open 2025 Day 1: Lolos Semua, 3 Ganda Putra Indonesia Full Senyum
-
Hylo Open 2025 Day 1: Tiga Punggawa Ganda Putra Indonesia Turun Tanding
-
French Open 2025 Day 3: MD Indonesia Perang Saudara, Siapa yang Lolos?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Desentralisasi Pembinaan: PBSI Luncurkan Pelatnas Wilayah
-
Kembali ke Mandalika, Jorge Lorenzo Bicara Tentang Kecepatan, Strategi, dan Hidup Setelah MotoGP
-
Korea Masters 2025: Tiga Ganda Putri Indonesia Langsung Tersingkir
-
Debut Manis Novak Djokovic di Athena, Alejandro Tabilo Tak Berkutik
-
Jakarta Bersiap untuk Capital Market Run 2025, 3.500 Pelari akan Turun ke Jalan
-
Terungkap Alasan Anthony Ginting Absen di Korea Masters 2025
-
Anthony Ginting Absen, Inilah Daftar Wakil Indonesia di Korea Masters 2025
-
Bagian Penting Tim, Pelita Jaya Jakarta Perpanjang Kontrak Vincent Kosasih
-
Rombak Besar-besaran, Tangerang Hawks Basketball Lepas Habib Titoaji
-
Tumbang di Final Hylo Open 2025, Putri KW Ambil Pelajaran dari Mia Blichfeldt