1. Teknik Backhand Servis
Dalam teknik Backhand servis ini, pemain pertama-tama harus berdiri dengan kuda-kuda yang tepat, yakni kaki kanan berada di depan kaki kiri, dengan ujung kaki kanan menghadap ke arah yang dituju.
Lalu, kedua kaki dalam posisi terbuka selebar pinggul dan lutut agak sedikit ditekuk agar bisa membentuk kuda-kuda yang tepat.
Posisi raket sendiri berada di bawah dada dan di bawah batas ketinggian, yakni 115 cm. kemudian pemain menitikkan berat badan pada kaki.
Setelah itu, pemain tinggal mengayunkan raket dengan jarak pendek seperti mendorong Shuttlecock dengan mendorong kekuatan badan dari belakang ke depan.
2. Teknik Forehand Servis
Teknik Forehand servis merupakan teknik kebalikan dari Backhand servis. Jika Backhand servis dilakukan dengan cara mendorong, maka Forehand servis dilakukan dengan kekuatan penuh.
Saat melakukan Forehand servis, pemain harus membuka kaki selebar pinggul. Jika memukul dengan tangan kanan, maka kaki kiri di depan, begitupun sebaliknya.
Dalam posisi berdiri, telapak kaki pemain harus menyentuh lantai dan posisi raket berada di samping badan pemain tersebut.
Baca Juga: Empat Ganda Campuran Indonesia Maju ke Perempat Final Vietnam Open 2022
Kemudian, ayunkan raket dari belakang ke depan dengan kekuatan yang telah diperhitungkan sebelum memukul Shuttlecock.
Setelah pukulan dilakukan, dilanjutkan dengan gerakan yang mengalihkan titik berat badan dari kaki belakang ke kaki depan.
Kontributor: Felix Indra Jaya
Berita Terkait
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
Kena Denda Servis Mobil Listrik, Coach Justin Kritik Kebijakan Pabrikan Otomotif China
-
Daftar Lengkap Wakil Indonesia di China Masters 2025, Gregoria Mariska Absen
-
Pahami Tanda-Tanda Sistem Suspensi Mobil Sudah Mulai Terganggu
-
50 Atlet Raih Super Tiket, Masuk Babak Karantina Audisi Umum PB Djarum 2025
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025