Suara.com - Ganda putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri mengaku meniru pola permainan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang pantang menyerah agar bisa melaju ke babak perempat final All England 2023, Kamis (16/3/2023).
Pasangan juara bertahan itu hampir saja kalah pada gim kedua, namun mereka setelah mengingat aksi seniornya, Bagas/Fikri pun bangkit mengejar ketertinggalan dari pasangan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi.
"Kami terinspirasi oleh Fajar (Alfian) dan Rian (Ardianto) di laga kemarin. Selama tidak menyerah pasti bisa," kata Fikri menceritakan dalam informasi resmi PP PBSI di Jakarta.
Setelah berjuang dalam 44 menit, Bagas/Fikri pun sukses menundukkan wakil Malaysia dengan dua gim langsung 21-18, 21-18.
Meski baru dua kali bertemu Ong/Teo, namun Bagas/Fikri mengaku sudah hafal dengan pola permainan lawannya. Oleh sebab itu mereka tak terlalu terkendala untuk melalui babak 16 besar turnamen BWF Super 1000 di Birmingham, Inggris itu.
Faktor komunikasi antara Bagas dan Fikri turut mempengaruhi kemenangan mereka hari ini. Tak lupa juga saling mempercayai satu sama lain juga menjadi kunci keunggulan.
"Kami sudah sering bertemu Ong/Teo, sudah sama-sama tahu kekuatan masing-masing. Di lapangan juga secara permainan tidak terlalu berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya," ujar Bagas.
Pada gim pertama, Bagas/Fikri sempat tertinggal dengan poin yang terpaut cukup jauh yaitu 1-5 hingga 7-11. Setelah berusaha lebih sabar, duo Indonesia pun mulai mengejar berbekal empat poin beruntun yang diraih jelang akhir gim.
Bagas/Fikri kembali memperlihatkan mentalitas juara pada gim kedua, lewat kemampuan mereka membalikkan keadaan setelah tertinggal dari Ong/Teo.
Baca Juga: All England 2023: The Daddies Pantang Menyerah Demi Tundukkan Pramudya/Yeremia
Sejak awal gim, Bagas/Fikri kalah inisiatif dari Ong/Teo. Keadaan tersebut memaksa Bagas/Fikri berada dalam tekanan dan tak bisa mengembangkan serangan balik.
Bagas/Fikri pun tertinggal 2-7, 6-12, dan 12-16. Namun saat kekalahan sudah berada di depan mata saat skor 15-18, Bagas/Fikri justru merebut keunggulan dengan enam poin beruntun dan menuntaskan gim lewat skor 21-18.
"Tadi kami merasa di poin-poin akhir, lawan fokusnya hilang. Kami yang dari awal sudah tertinggal mencoba mengejar dan berhasil. Setelah poinnya sama, mereka mungkin gugup lalu kami bisa dapat poin lebih banyak," Fikri menceritakan.
Berkat semangat juang itu, Bagas/Fikri yang semula tertinggal cukup jauh pada gim kedua berbalik melawan. Poin Ong/Teo yang juga masih jauh dari gim poin turut memotivasi Bagas/Fikri untuk melakukan perlawanan.
"Lawan juga masih jauh ke poin 21, jadi daripada kami lepas dan belum tentu di gim ketiga bisa bermain bagus, makanya kami coba mengejar dengan mengubah pola main. Juga semangat terus," pungkas Fikri seperti dimuat ANTARA.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025