Suara.com - Petenis nomor satu dunia Carlos Alcaraz ingin menebus kesalahannya saat bermain di ajang ATP Masters 1000 di Kanada untuk kedua kalinya.
Juara Wimbledon itu memiliki awal yang buruk di Montreal tahun lalu setelah kalah dalam pertandingan pembukanya dari petenis AS Tommy Paul dalam debutnya di ATP negara tersebut.
Petenis Spanyol berusia 20 tahun yang akan mempertahankan gelar US Open 2022 di New York akhir bulan ini, memulai pemanasan turnamen Grand Slam tersebut di Toronto.
Alcaraz menyadari perlu mengatasi tekanan yang akan dia hadapi sebagai target utama pada Canadian Open yang mulai berlangsung Senin.
"Saya ingat tahun lalu saya tidak menjalani turnamen yang bagus di Kanada. Saya datang tahun ini untuk mengubahnya," kata Alcaraz, dikutip dari AFP, Senin seperti dimuat Antara.
"Saya berharap bisa melangkah jauh, melakukan lebih baik dari musim lalu. Setahun kemudian, saya pikir saya telah belajar banyak dari situasi itu, bagaimana menghadapi tekanan."
Selain menjadi juara Grand Slam dua kali, Alcaraz telah memenangi lima gelar lainnya dalam enam penampilan final sejak Kanada tahun lalu, termasuk gelar dari Argentina, Indian Wells, Barcelona, Madrid, dan Queen's.
"Saya telah bermain di stadion besar, pertandingan besar, berjuang untuk hal-hal besar. Saya pikir itu sangat membantu saya untuk berkembang sebagai pemain, sebagai pribadi," ujar Alcaraz.
"Setahun kemudian, saya benar-benar berbeda."
Baca Juga: 4 Kiper Indonesia yang Pernah Bikin Assist Mirip Alisson Becker di BRI Liga 1
Unggulan teratas itu akan menghadapi ujian pertamanya di babak kedua, menunggu pemenang dari rekan senegaranya Bernabé Zapata atau petenis Amerika Ben Shelton.
Alcaraz memimpin turnamen di depan unggulan kedua Daniil Medvedev dan petenis nomor tiga Casper Ruud.
Petenis Spanyol itu akan berkompetisi untuk pertama kalinya musim panas ini di lapangan keras setelah kembali dari lapangan tanah liat untuk ajang beregu Hopman Cup di Nice, Prancis.
Dia harus menempatkan kemenangan Wimbledon bulan lalu dalam perspektif yang sama setelah mencapai kemenangan terbesar dalam kariernya yang masih berusia muda tersebut.
"Saya memiliki trofi Wimbledon di ruang tamu saya, jadi setiap kali saya makan siang atau makan malam bersama keluarga, saya melihatnya. Itu adalah sesuatu yang tidak ingin saya lupakan," kata Alcaraz.
"Saya hanya punya waktu seminggu untuk memikirkannya... perlu sedikit lebih banyak karena sulit untuk dipercaya."
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Domino Bisa Naik Kelas Jadi Olahraga Prestasi Lewat IDoT 2025
-
Rivan Nurmulki dan Fahreza Rakha Berpeluang Raih Quatrick Emas Medali SEA Games
-
Dihajar Wakil Thailand, Zaki Ubaidillah Akui Butuh Banyak Belajar Demi Konsisten di Level Tinggi
-
Kumamoto Masters 2025: Gregoria Melaju ke Perempat Final, Tiga Wakil Indonesia Gugur
-
Daftar Pemain Timnas Voli Indonesia di SEA Games 2025: Ada Rivan Nurmulki, Farhan Halim Absen
-
Legenda Basket Tony Parker Turun Tangan, Latih Prancis di Piala Dunia FIBA U-17 2026
-
Tinggi 2,33 Meter, Olivier Rioux Catat Rekor sebagai Pebasket Tertinggi dalam Sejarah NCAA
-
Zhang Ziyu Cetak Sejarah, Pebasket Putri China Pertama yang Lakukan 'Dunk'
-
Belanda Lagi, Erick Thohir Jalin Kerja Sama untuk Bangun Pemuda dan Olahraga
-
Eks Pelatih CLS Knights Kembali ke Indonesia, Latih RANS Simba Bogor