Suara.com - Legenda bulu tangkis Indonesia, Candra Wijaya, menilai bahwa kegagalan para pebulutangkis Indonesia meraih medali di Asian Games 2022 karena tingginya intensitas turnamen yang diikuti oleh para atlet sehingga fokus untuk mencapai target menjadi terganggu.
“Jadi fokus konsentrasinya juga mungkin terpecah, terus mungkin sasaran utama juga mungkin kabur. Jadi banyak hal lain yang mesti dievaluasi,” kata Candra seperti dikutip dari Antara, Jumat (6/10).
“Yang terjadi saat ini sangat kompleks. Banyak sekali penyebab utama selain dari kondisi, persiapan, banyaknya turnamen, dan target kejuaraan turnamen itu sendiri,” sambungnya.
Pria kelahiran Cirebon, 16 September 1975 ini menyampaikan bahwa banyak hal yang harus dievaluasi. Namun ia menitikberatkan pada sistem pengembangan strategi pembinaan nasional, bukan hanya kepada pemain yang ada di Pelatnas dan pelapisnya.
“Kita lihat di negara lain kan sudah banyak pemain muda yang bermunculan, berprestasi bahkan menyaingi dan mengalahkan pemain-pemain senior kita,” kata pria yang pernah berpasangan dengan Tony Gunawan hingga Sigit Budiarto.
Tim Bulu Tangkis Indonesia, yang sebelumnya ditargetkan menyumbang tiga medali emas, mengalami kegagalan total di Asian Games 2022.
Untuk kali pertama dalam sejarah Asian Games, Indonesia gagal meraih medali di cabang olahraga bulu tangkis, menyusul tidak ada satu pun wakil tim Merah Putih yang maju ke babak semifinal nomor perseorangan Asian Games 2022 Hangzhou.
Menurut Chandra, kegagalan tersebut harus disikapi dengan kepala dingin. Semua pihak harus saling merangkul dan tidak saling menyalahkan satu sama lain demi menjaga marwah Indonesia sebagai negara yang kerap menyumbang medali pada Asian Games bahkan Olimpiade.
“Bukan mengkambinghitamkan atau siapa yang salah tetapi ini memang secara keseluruhan atau semuanya mengambil peranan untuk bisa all out. Artinya tugasnya pengurus, pelatih, tanggung jawab atlet itu harus dimaksimalkan atau dipenuhi dengan baik,” kata Candra.
Dia mengaku sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Namun, dia mengajak semua pihak untuk tetap berusaha maksimal, terus optimistis, dan tidak berputus asa dengan apa yang terjadi saat ini.
“Harapannya event kemudian hari yang besar bisa lebih fokus dan secara keseluruhan persiapannya lebih baik, sehingga event-event penting khususnya Olimpiade nanti medali tetap bisa diraih atau dipertahankan emas nya,” kata Candra.
Peraih medali emas Olimpiade 2000 Sydney saat berpasangan dengan Tony Gunawan ini mengatakan bahwa Indonesia dikenal sebagai kekuatan dominan dalam bulu tangkis, dengan sejarah panjang dan atlet-atlet unggulan yang meraih sukses di tingkat nasional dan internasional.
Menurut Candra, marwah warisan kehebatan bulu tangkis Indonesia itu harus dijaga dengan baik melalui pembinaan atlet muda dan pengembangan olahraga untuk masa depan yang gemilang. Apalagi dalam menghadapi olimpiade berikutnya.
“Kita sebagai negara besar, negara bulu tangkis untuk merah putih, tentunya harus punya tiga hal pertama visi misi yang besar, kedua spirit dan semangat dan ketiga hati yang besar,” katanya.
Dia menyarankan agar ke depan harus ada keterbukaan dalam pembinaan, penjaringan, promosi degradasi, termasuk dukungan pemerintah secara maksimal.
Berita Terkait
-
Timnas Indonesia U-23 Jadi Sasaran, Malaysia Ingin Ukur Level Pemain
-
Starting XI Timnas Indonesia Saat Meraih Kemengan Pertama Atas Jepang
-
Serang Timnas Indonesia U-17, Ada Dendam India 62 Tahun Lalu
-
Candra Wijaya dan Debby Susanto Latih Talenta Bulu Tangkis di Future Champions Badminton Challenge
-
Lolos Olimpiade 2 Kali Beruntun, Surfing Indonesia Incar Emas di Asian Games 2026
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Legenda Basket Indonesia Meriahkan ASEAN Veteran Basketball 2025 di Banten
-
Superliga Junior 2025: PB Djarum Pertahankan Piala Liem Swie King usai Bungkam Dramatis Jaya Raya
-
Superliga Junior 2025: Adu Gengsi PB Djarum vs Jaya Raya di Final U-19
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga