-
Ketua KOI Raja Sapta Oktohari menegaskan atlet bulu tangkis Indonesia yang terbukti terlibat match fixing akan dikenakan sanksi.
-
KOI dan PBSI akan berkoordinasi sebelum menentukan langkah tegas, sambil menunggu kejelasan dasar tuduhan terhadap tujuh atlet.
-
Oktohari menekankan pengaturan skor tidak boleh terjadi di olahraga manapun dan harus ditindak serius agar tidak terulang.
Suara.com - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan sanksi kepada atlet bulu tangkis Tanah Air yang terbukti terlibat dalam praktik pengaturan skor.
"Kami akan duduk bersama PBSI untuk menentukan langkah bersama. Jika memang ada pelanggaran, tentu akan ada sanksi," ujar Raja Sapta Oktohari di Jakarta, Kamis.
Pernyataan tersebut menanggapi mencuatnya dugaan kasus pengaturan skor yang menyeret tujuh atlet bulu tangkis Indonesia, tiga di antaranya merupakan pemain nasional, sedangkan sisanya berasal dari klub.
"Pasti akan ada tindak lanjut terkait tuduhan match fixing. Namun, saat ini kami masih berprasangka baik karena belum mengetahui secara pasti dasar tuduhan tersebut," tambahnya.
Jika hasil investigasi membuktikan adanya kesalahan, maka keputusan terkait jenis sanksi akan diputuskan setelah berkoordinasi dengan Pengurus Pusat PBSI.
Oktohari menekankan bahwa pengaturan skor adalah tindakan yang tidak bisa ditoleransi dalam dunia olahraga, baik di bulu tangkis maupun cabang lain.
Menurutnya, perlu ada ketegasan yang disepakati bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga, KOI, serta seluruh induk cabang olahraga agar praktik curang semacam ini tidak terulang.
Ia juga mengingatkan bahwa tata kelola olahraga nasional selalu menjadi perhatian organisasi olahraga tingkat internasional seperti Komite Olimpiade Asia, Komite Olimpiade Internasional, hingga federasi olahraga dunia.
Oleh karena itu, setiap dugaan match fixing di Indonesia wajib segera direspons dan ditangani secara serius oleh pihak terkait.
Baca Juga: Dari Komunitas hingga Anak Berkebutuhan Khusus, Coaching Clinic Bulu Tangkis Perkuat Talenta Muda
(Antara)
Berita Terkait
-
Dari Komunitas hingga Anak Berkebutuhan Khusus, Coaching Clinic Bulu Tangkis Perkuat Talenta Muda
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Indonesia Disebut Biang Kerok Sanksi FIFA ke Malaysia, KOI: Jangan Aneh-aneh
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
Daftar Lengkap Wakil Indonesia di China Masters 2025, Gregoria Mariska Absen
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
IMI: MotoGP Mandalika 2025 Bawa Dampak Nyata Bagi UMKM dan Sport Tourism
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit