Sport / Raket
Kamis, 30 Oktober 2025 | 12:00 WIB
PBSI Siapkan Transformasi Besar. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.
Baca 10 detik
  • PBSI melakukan evaluasi kinerja pengurus masa bakti 2024–2028 di Pelatnas Cipayung.
  • Transformasi organisasi difokuskan pada pembinaan atlet berbasis data dan kolaborasi lintas bidang.
  • Evaluasi akan dijadikan agenda rutin setiap tiga bulan untuk menjaga konsistensi tata kelola.

Suara.com - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) tengah memasuki babak baru dalam pengelolaan organisasi.

Dalam rapat analisa dan evaluasi kinerja pengurus pusat masa bakti 2024–2028 yang digelar di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Rabu (30/10), arah transformasi besar diumumkan: pembinaan atlet kini akan berbasis data dan bukti lapangan.

Ketua Umum PP PBSI, Fadil Imran, menegaskan bahwa organisasi sedang berada dalam fase penting perubahan budaya kerja.

Menurutnya, prestasi atlet papan atas tidak bisa lahir dari sistem yang berjalan apa adanya.

“Transformasi yang kita bangun adalah menciptakan sistem juara yang berjalan terus menerus, untuk itu kita harus bisa membangun sistem yang kredibel dan terukur dan pengambilan keputusan harus berbasis data,” ujar Fadil dalam keterangan resminya.

Lebih lanjut, Fadil menekankan bahwa setiap elemen pendukung pembinaan—mulai dari pelatih fisik, fisioterapis, dokter gizi, hingga tim analisis—harus terintegrasi dalam sistem yang sama.

“Kualitas pembinaan harus berbasis bukti data (data driven) dengan indikator dan progress yang jelas dari tim pendukung seperti dokter gizi, fisioterapis, pelatih fisik dan ke depan semua bidang harus terintegrasi,” tambahnya.

Menurut Fadil, tuntutan masyarakat terhadap prestasi bulu tangkis Indonesia yang konsisten hanya bisa dijawab dengan kerja lebih serius dan disiplin.

Ia mengingatkan seluruh jajaran pengurus untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi antardivisi.

Baca Juga: Skandal Pengaturan Skor Mencuat, Atlet Bulu Tangkis PB Djarum Terseret

Dalam rapat tersebut, berbagai bidang memaparkan laporan kerja mereka, termasuk Komite Etik, Audit Internal, Sekretariat Jenderal, dan Bendahara, sebelum dilanjutkan dengan laporan dari para kepala bidang teknis.

Agenda ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari upaya membangun tata kelola yang transparan dan akuntabel.

PBSI juga berencana menjadikan rapat analisa dan evaluasi kinerja ini sebagai kegiatan rutin yang digelar setiap tiga bulan.

Dengan begitu, setiap bidang bisa terus memantau perkembangan, menemukan hambatan, dan menyiapkan langkah perbaikan sejak dini.

Transformasi berbasis data yang digagas PBSI diharapkan menjadi pondasi bagi sistem pembinaan atlet yang lebih modern, terukur, dan siap melahirkan generasi juara berikutnya, demikian Antara.

Load More