Sport / Arena
Senin, 15 Desember 2025 | 20:29 WIB
Rosi Nurasjati, manajer tim kickboxing Indonesia. [Dok. IG rossinurasjati_kramaatmadja]
Baca 10 detik
  • Manajer tim kickboxing Indonesia, Rosi Nurasjati, diusir dari Bangkok pada 13 Desember 2025 oleh otoritas Thailand.
  • Pengusiran terjadi setelah Rosi dituduh melanggar aturan WAKO saat mengantarkan makanan kepada atlet Indonesia di hotel.
  • Ancaman diskualifikasi tim kickboxing Indonesia menjadi syarat agar Rosi dan pelatih dapat kembali.

Suara.com - Insiden tak mengenakkan menimpa kontingen Indonesia di ajang SEA Games ke-33 yang berlangsung di Thailand.

Rosi Nurasjati, manajer tim kickboxing Indonesia, dilaporkan mengalami tindakan kasar dan diperintah untuk meninggalkan Bangkok oleh otoritas setempat setelah dituduh melanggar aturan federasi internasional.

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 13 Desember 2025, sesaat setelah Rosi tiba di Hotel Lasantel Suvarnabhumi, Bangkok, tempat para atlet kickboxing Indonesia menginap.

Ia dihentikan oleh perwakilan World Association of Kickboxing Organizations (WAKO) yang didampingi aparat kepolisian Thailand.

Menurut penuturan Rosi, kehadirannya di hotel semata-mata untuk mengantarkan makanan kepada atlet tim nasional Indonesia.

Namun, penjelasan tersebut tidak diterima oleh pihak WAKO.

Meski tidak merinci secara jelas aturan yang dilanggar, WAKO menyatakan bahwa Rosi tetap dianggap melanggar regulasi organisasi.

Sontak saja insiden ini tak hanya jadi sorotan media Indonesia, namun juga media negara tetangga, Vietnam.

Salah satu media Vietnam dalam ulasannya menyayangkan tindakan otoitas Thailand kepada Rosi.

Baca Juga: DOOR! Menembak Sumbang Emas SEA Games 2025, Duet Muhamad Iqbal - Arista

"Peristiwa ini memicu keprihatinan dan kemarahan di internal kontingen Indonesia. Insiden tersebut dinilai sebagai masalah serius yang berpotensi merugikan atlet," tulis 24h.com.vn

Rosi diduga tengah menghadapi sanksi disiplin dari federasi kickboxing Asia, terkait konflik lama antara dirinya dan WAKO.

Akibatnya, ia disebut dilarang berada di area pemusatan latihan maupun arena pertandingan yang berada di bawah kewenangan federasi tersebut.

Dari laporan media Vietnam itu, pihak WAKO meminta aparat kepolisian Thailand untuk menyita kartu identitas Rosi.

Tak lama kemudian, Wakil Wali Kota Bangkok turut hadir di lokasi. Meski Rosi telah memberikan klarifikasi langsung, otoritas Thailand bersama WAKO tetap bersikukuh.

Dalam keputusan yang mengejutkan, Rosi Nurasjati dipaksa menandatangani surat pernyataan dan diperintahkan meninggalkan Bangkok paling lambat Minggu, 14 Desember 2025.

Load More