Twiter adalah media sosial yang sangat bagus untuk menyebarkan informasi kepada jutaan orang hanya dalam hitungan sepersekian detik. Tak hanya informasi benar dan bermutu, namun juga berita yang salah dan justru menyesatkan.
Karena itulah, sekelompok peneliti Eropa mengembangkan sebuah teknologi untuk membuat segala informasi yang disebarkan melalui Twitter adalah informasi yang diakui kebenarannya. Caranya adalah membuat filter, untuk menyaring kebohongan sebelum tersebar dan berpengaruh negatif banyak orang.
Para peneliti di Sheffield University, Inggris, mengembangkan perangkat lunak yang dinamakan Pheme, program yang mampu mengidentifikasi isu di Twitter.
Seperti lie detector alias alat deteksi kebohongan, Pheme dapat mengetahui suatu informasi itu salah atau benar, dengan cara melihat sumber informasi tersebut. Bukan cuma itu tolok ukur yang dipakai Pheme. Percakapan soal isu tersebut serta pilihan bahasa yang digunakan para pengguna, juga menjadi salah satu ukuran untuk menentukan benar tidaknya suatu informasi. Sebagai contoh, Pheme bisa mendeteksi bahasa yang biasa dipakai pengguna jika sedang melebih-lebihkan sesuatu.
Penelitian yang melibatkan lima perguruan tinggi dan empat perusahaan teknologi tersebut juga mengumpulkan data historis untuk mengetahui isu-isu lama yang kemungkinan disebar lagi dengan menggunakan spam bots (akun yang dioperasikan oleh program komputer, bukan manusia).
Proyek ini terinspirasi oleh pemikiran Rob Procter, seorang profesor informatika sosial di Universitas Warwick. Ide tersebut muncul pasca berita soal lepasnya hewan di Kebun Binatang London dan terbakarnya the London eye, yang kesemuanya bohong, namun menjadi heboh di Twitter.
Pheme ditargetkan selesai dalam waktu 18 hingga 20 bulan ke depan. Para peneliti berharap bisa menjadikan Twitter tempat yang lebih baik untuk menyebarkan informasi. (Mashable)
Berita Terkait
-
Siapa Nama Asli Dibalik Akun Twitter NdrewsTjan? Jadi Sorotan Ferry Irwandi Pasca Demo
-
Komdigi Minta Elon Musk Buka Kantor di Indonesia: Kita Pemakai Terbesar
-
Di Balik Aksi Unik Ustaz Felix Siauw Kibarkan Bendera One Piece, Ternyata Ini Pesan yang Disampaikan
-
Mantan Pendiri Twitter, Jack Dorsey Bangkit dengan BitChat, Aplikasi Chat tanpa Internet
-
Profil dan Kekayaan Linda Yaccarino, Mundur dari CEO X Usai 2 Tahun Bekerja di Bawah Elon Musk
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs Redmi 14C, Bagus Mana?
-
E-Commerce RI Dikuasai 4 Raksasa, Menko Airlangga Minta Mendag Perhatikan Platform Kecil
-
Kim Jong Kook Menikah Diam-Diam! Netizen Cari Identitas Istrinya yang Masih Misterius
-
Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya
Terkini
-
Sudah Punya Akun SSCASN 2024: Apakah Harus Buat Baru untuk CPNS Terbaru?
-
4 Rekomendasi HP Murah Desain Mewah Mirip iPhone, Terbaru September 2025
-
Oppo A5i Pro 5G Lolos Sertifikasi di Indonesia, HP 5G Murah dengan Baterai Jumbo
-
Deretan Aplikasi AI untuk Bikin Foto Miniatur, Lengkap dengan Prompt Sederhana
-
5 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025
-
Cara Ubah Wajah pada Video Pakai AI, Langkah Praktis untuk Pemula
-
Terungkap! Detail Baterai iPhone 17: Air, Pro, Pro Max, dan Versi Standar, Ada yang 5000 mAh
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs Redmi 14C, Bagus Mana?
-
Bebaskan Foto Anda! Cara Buat Prompt Edit Foto AI untuk Hapus Objek Mengganggu Secara Instan
-
Penjelasan Update FC Mobile September 2025: Ada Cara Dapatkan Pemain 108-111 Gratis