Suara.com - Sekelompok ilmuwan berhasil merekonstruksi salah satu tabrakan asteroid terbesar di muka Bumi. Menurut para ilmuwan, tabrakan tersebut enam kali lebih besar daripada tumbukan asteroid yang diduga memusnahkan dinosaurus.
Asteroid berdiameter 57 kilometer itu diyakini menghantam bumi sekitar 3,26 miliar tahun yang lalu. Tumbukan asteroid tersebut meninggalkan fitur geologi unik di wilayah Afrika Selatan. Fitur geologi tersebut dinamakan sabuk batu hijau Barberton. Tempat sepanjang 100 kilometer dan lebar 60 kilometer itu berada di sebelah timur Kota Johannesburg. Di tempat ini bertebaran beragam jenis bebatuan tertua di muka Bumi.
Menurut para peneliti, tumbukan tersebut membuat laut mendidih, atmosfer memanas, dan Bumi bergetar selama 30 menit. Tumbukkan itu menyisakan kawah berdiameter 500 kilometer (sama dengan dengan jarak antara Kota Jakarta dan Kota Yogyakarta). Diameter itu dua setengah kali lebih besar dibandingkan kawah yang terbentuk oleh asteroid pemusnah kehidupan dinosaurus, 65 juta tahun yang lalu.
Tumbukkan itu juga menimbulkan gelombang seismik yang lebih besar dari gempa bumi terbesar sekalipun. Gelombang itu terjadi sekitar setengah jam di seluruh permukaan Bumi. Sebagai perbandingan, getarannya enam kali lebih besar daripada gempa yang mengguncang Jepang tiga tahun silam. Dengan kekuatan sebesar itu, tsunami yang muncul pun sangat dahsyat. Menurut para ilmuwan, tinggi gelombang tsunami mencapai ratusan meter.
Hasil penelitian tersebut diungkap dalam Physics of crustal fracturing and chert dike formation triggered by asteroid impact, ~3.26 Ga, Barberton greenstone belt, South Africa. Tulisan tersebut dimuat dalam jurnal Geochemistry, Geophysics, Geosystems Serikat Geofisika Amerika. (Dailymail)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Kronologi 3 Astronot China Terdampar di Luar Angkasa Tanpa Kepastian Balik ke Bumi
-
20 Kode Redeem FC Mobile 9 November 2025, Ungkap Trik Dapatkan 20.000 Gems Gratis
-
28 Kode Redeem FF 9 November 2025, Misi Rahasia Dapatkan Skin Groza FFCS Jangan Terlewat
-
Apple Akhirnya Nyerah, Pilih Bayar Google Rp 16 Triliun per Tahun
-
Honor Siapkan HP 10.000 mAh ala Power Bank Pertama di Dunia
-
Sword of Justice Resmi Rilis ke Indonesia, Game MMORPG Berpadu AI
-
Terobosan Konektivitas: Uji Coba Pertama NR-NTN 5G-Advanced via Satelit LEO OneWeb
-
FujiFilm Rilis instax mini LiPlay+ di Indonesia, Gabungkan Digital dan Instan dengan Kamera Selfie
-
Redmi Note 15 Global Diprediksi Usung Spek Berbeda dengan Versi China
-
Sonic Rumble Resmi Meluncur ke Android, iOS, dan PC via Steam