Suara.com - Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa gadget canggih bisa meningkatkan citra seseorang di tempat kerja.
Studi tersebut mengklaim, kalangan profesional yang ingin memberikan kesan "pemimpin" pada dirinya, harus memiliki gadget dengan teknologi termutakhir. Menurut studi tersebut, kepemilikan gadget berteknologi canggih dinilai sebagai manifestasi sikap inovatif.
Dalam studi tersebut, para peneliti merekam wawancara dengan sejumlah aktor. Satu aktor berperan sebagai pegawai yang membuat catatan penting di sebuah kalender konvensional. Sementara aktor lainnya menulis catatan pada sebuah kalender elektronik.
Setelah menunjukkan hasil wawancara tersebut kepada sejumlah responden, para peneliti menemukan fakta menarik. Para responden menilai aktor yang memakai kalender elektronik sebagai orang yang punya wewenang lebih tinggi dibanding aktor yang hanya mencatat di kalender konvensional.
Dalam eksperimen lain, para peneliti meminta responden untuk membaca sejumlah resume yang serupa. Resume-resume tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga menunjukkan bahwa ada pemilik resume yang "melek" teknologi dan ada pula yang tidak. Lagi-lagi, mereka yang lebih mengerti teknologi lebih dipilih responden.
Para peneliti juga menemukan fakta bahwa perempuan yang menggunakan gadget-gadget canggih memiliki nilai tawar lebih tinggi daripada para lelaki, yang juga menggunakan gadget.
Meski demikian, kemampuan sesungguhnya untuk mengoperasikan perangkat canggih tidaklah terlalu penting. Biasanya, selama si orang tersebut terlihat kompeten, dia akan dianggap punya kemampuan lebih dibanding lainnya. Demikian diterangkan Steve Hoeffler, seorang profesor di Universitas Vanderbilt yang melakukan studi tersebut.
"Kepemilikan menyumbang 90 persen pada penampilan, sementara kemampuan untuk menggunakannya hanya memberikan pengaruh 10 persen saja," kata Steve.
Studi tersebut dilakukan atas kerja sama dengan Stacy Wood, seorang profesor bidang pemasaran di North Carolina State University. Studi dimuat dalam The Journal of Product Innovation Management. Artikel mengenai studi tersebut dipublikasikan di BusinessNewsDaily. (Mashable)
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Pakai Snapdragon 6 Gen 3, Segini Skor AnTuTu Redmi Note 15 5G Global
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Bisa Hitung Kalori Terbakar Paling Akurat, Cocok untuk Pantau Diet
-
Tak Hanya Layar OLED, iPad Mini 8 Diprediksi Pakai Chip Lebih Bertenaga
-
Jadi Prioritas, Sebagian Besar Pekerja Bethesda Garap Game The Elder Scrolls 6
-
5 Smartwatch dengan Fitur Olahraga Lengkap, Harga di Bawah Rp1 Juta untuk Pemula
-
33 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Desember: Raih Pemain Italia OVR 115 dan 10.000 Gems
-
59 Kode Redeem FF Terbaru 17 Desember: Klaim Bundle Anniversary, Diamond, dan Item Winterland
-
Honor Win Debut Akhir Desember, HP Gaming dengan Baterai Super Jumbo
-
5 Rekomendasi Smartwatch Murah dengan Fitur Kesehatan Lengkap, Harga di Bawah Rp1 Juta
-
Cara Mudah Mengakses Komputer Lain dari Mac