Suara.com - Seorang lelaki Australia pelaku pelecehan seksual terhadap anak-anak di dunia maya dihukum setelah berhasil dijebak oleh Sweetie, bocah virtual yang berpura-pura menjadi anak perempuan berusia 10 tahun dari Filipina. Hukuman itu diyakini sebagai keberhasilan pertama sejak avatar itu diciptakan tahun lalu oleh sebuah kelompok kemanusiaan di Belanda.
Scott Robert Hansen, lelaki 37 tahun, terbukti bersalah atas tiga dakwaan sebuah pengadilan di Brisbane,Australia pekan ini. Dia mengaku mengoleksi foto-foto pelecehan seksual terhadap anak dan terbukti mengirim foto-foto bugil dirinya kepada Sweetie.
Hansen dihukum dua tahun penjara, meski dia tidak akan menjalani masa hukuman itu secara penuh, karena dia sebenarnya sudah ditahan sejak delapan bulan silam.
Sweetie dioperasikan secara rahasia oleh para pekerja Terre des Hommes, organisasi kemanusiaan di Amsterdam, Belanda selama 10 pekan pada 2013 lalu. Sweetie menyamar menjadi bocah Filipina dan menggoda para predator seks online via percapakan webcam.
Kelompok itu mengatakan mereka tidak pernah secara aktif mendekati predator, tetapi menunggu mereka datang menghubungi Sweetie. Operator gadis virtual itu akan menghentikan semua percakapan saat predator menawarkan uang agar Sweetie memeragakan aksi seksual.
Hasilnya, sekitar 20.000 predator seks anak dari 71 negara mendekati Sweetie dan meminta gadis maya itu memeragakan gerakan erotis dalam operasi yang berlangsung selama 10 pekan itu. Dari jumlah itu, 1000 penjahat seks online sudah terindentifikasi.
Terre des Hommes sudah menyerahkan nama para terduga itu ke otoritas keamanan di Inggris, Amerika Serikat, Australia, dan beberapa negara lainnya. Operasi itu sudah berhasil membantu penahanan 46 orang di Australia. (The Verge)
Berita Terkait
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
'Itu Bukan Pesantren!' Geramnya Menteri Agama, Langsung Bentuk Tim Khusus Berantas Predator Seksual
-
Tetap Tak Terima Meski Divonis Ringan Kasus Pelecehan Seksual, Agus Buntung Ngotot Banding
-
Tak Ada Tempat Bagi Predator Seksual, Komnas Perempuan Dorong Para Korban Berani Speak Up: Laporkan!
-
Profil dan Biodata Hendri Cahaya Putra, Predator Seksual Makan Korban 30 Anak, Dulu Ikut Lembaga Dakwah Kampus Kini DPO
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
50 Kode Redeem FF 22 Desember 2025: Borong Mystery Shop dan Klaim Bundle Gratis
-
5 Pilihan HP dengan Chipset Snapdragon 820, Performa Ngebut Harga di Bawah Rp3 juta
-
22 Kode Redeem FC Mobile 22 Desember 2025: Sikat Gareth Bale dan Ribuan Gems Spesial
-
Operator Seluler Tak Boleh Simpan Data Biometrik Penduduk untuk Registrasi SIM Card
-
Registrasi SIM via Face Recognition, Pemerintah Diminta Ingat Lagi Kasus Kebocoran Data Dukcapil
-
Langkah Mudah Menyambungkan Laptop ke Internet Lewat Ponsel, Simak Caranya
-
5 Rekomendasi HP Murah dengan NFC: Kirim File dan Pakai E-Wallet Makin Praktis
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
40 Kode Redeem FC Mobile Siang Ini, Klaim Pemain Legendaris Jaap Stam
-
60 Kode Redeem FF Gratis untuk Dapatkan Skin Senjata M1887 SG Ungu Hari Ini