Suara.com - Jumlah sampah yang mengotori antariksa terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya satelit yang mati dan tak aktif. Pada 2012 saja badan antariksa Swiss memperkirakan ada lebih dari 16.000 objek yang berukuran lebih dari 10cm dan ratusan juta objek yang lebih kecil.
Sampah-sampah yang melesat di orbit Bumi ini berpotensi bahaya, karena bisa menabrak dan merusak satelit atau pesawat antariksa lainnya yang beroperasi di antariksa.
Sejauh ini para ilmuwan sudah mengerahkan berbagai cara untuk mengatasi sampah antariksa. Antara lain dengan menggunakan awan gas dan jaring raksasa yang dibawa oleh robot antariksa. Tetapi masalahnya alat-alat ini hanya bisa menjaring sampah berukuran besar dan menyisakan jutaan sampah kecil lain yang tak kalah berbahaya.
Nah untuk mengatasi masalah ini, sekelompok ilmuwan internasional yang dipimpin peneliti Jepang dari pusat riset Riken mengajukan cara baru. Mereka menganjurkan agar negara-negara di dunia menggunakan sinar laser untuk membersihkan orbit Bumi dari sampah.
Para ilmuwan itu mengatakan sekitar 30.000 ton sampah antariksa bisa dengan mudah dibersihkan menggunakan perangkat laser serat optik yang dipasang di Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
Dalam ulasannya yang diterbitkan dalam jurnal Acta Astronautica, para peneliti mengatakan sampah-sampah antariksa yang melesat dengan kecepatan tinggi bisa dilacak menggunakan Extreme Universe Space Observatory (EUSO), teleskop inframerah antariksa yang terpasang di ISS.
Setelah berhasil dilacak, sampah-sampah itu akan ditembak menggunakan sinar laser CAN, sampai mereka terdorong masuk lagi ke atmosfer Bumi dan akhirnya terbakar hangus. Para peneliti mengklaim metode ini bisa digunakan untuk menangkap partikel yang sangat kecil, hingga ukuran milimeter.
Toshikazu Ebisuzaki, salah satu ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini, mengatakan bahwa teknologi laser di ISS lebih mudah dikendalikan ketimbang pendekatan lain, yang masih terpusat di Bumi. Selain itu penggunaan sinar laser juga lebih murah dan lebih cepat dalam membersihkan sampah antariksa. (Tech Times)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
55 Kode Redeem FF 12 Desember 2025: Klaim Skin Salju Gratis dan Bundle Yeti
-
Takut Kehilangan? Ini Cara Mudah Menambahkan AirPods ke Find My iPhone
-
29 Kode Redeem FC Mobile 12 Desember 2025: Tips Berburu Mane dan Gaet Nedved 115 Gratis
-
7 Rekomendasi Memori HP MicroSD Card Terbaik, Kecepatan Baca Super Ngebut Anti Lemot
-
Clair Obscur Expedition 33 Borong Penghargaan di The Game Awards 2025
-
Redmi TV X 2026 Resmi Debut: Tawarkan Panel Mini LED 50 Inci, Harga Rp5 Jutaan
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 12 Desember 2025, Klaim Emote Moonwalk dan Skin Winterland
-
Dua Game Baru Tomb Raider Muncul di TGA 2025, Sasar Konsol dan PC
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Desember 2025, Klaim Kartu Glorious dan 5.000 Gems
-
Sony A7 V Resmi Dirilis: Cek Harga, Spesifikasi Lengkap, dan Promo Pre-Order Desember 2025