Suara.com - Produsen pesawat nirawak atau drone asal Cina, Ehang Inc, pada Rabu (6/1/2015), memperkenalkan apa yang diklaimnya sebagai drone pertama di dunia yang bisa ditumpangi manusia. Perusahaan yang bermarkas di Guangzhou itu memperkenalkan drone Ehang 184 di arena Consumer Electronics Show, sebuah pameran teknologi di Las Vegas, Amerika Serikat.
Dalam video yang ditayangkan saat peluncuran, terlihat drone itu terbang memanfaatkan empat baling-baling di empat sisinya. Mesin drone itu ditenagai listrik dari baterai yang bisa terisi penuh dalam dua jam.
Menurut Ehang, drone itu bisa mengangkat beban hingga 100 kilogram dan terbang selama 23 menit. Ehang 184 memiliki sebuah kabin yang bisa memuat satu penumpang, satu bagasi kecil, dan memiliki perangkat pendingin suhu. Jika baling-balingnya dilipat, drone itu bisa muat di sebuah slot parkir.
Cara mengendarainya juga mudah. Setelah menentukan tujuan, penumpang tinggal memberikan perintah untuk "terbang" dan "mendarat" dengan sebuah sentuhan pada layar tablet Microsoft Surface.
Ehang 184 dirancang untuk terbang di ketinggian sekitar 1.000 sampai 1.650 kaki di atas permukaan Bumi. Tinggi terbang maksimalnya di angka 11.500 kaki dan bisa melesat hingga 101 km/jam.
Pendiri Ehang, Shang Hsiao, berharap bisa menjual pesawat nirawak itu dengan harga 200.000 sampai 300.000 dolar AS atau sekitar Rp2,8 miliar sampai Rp4,1 miliar (1 dolar AS pada Rp13.950). Ia berharap bisa menjual drone itu tahun ini, meski mengakui banyak negara yang belum mempunyai regulasi terkait drone.
"Seluruh dunia belum memiliki sesuatu seperti ini sebelumnya," kata dia.
Sementara menurut kepala pemasaran Ehang, Derrick Xiong, drone itu sudah diuji lebih dari 100 kali di ketinggian rendah, tepatnya di atas hutan belantara di Guangzhou. Pesawat itu juga sudah pernah terbang dengan penumpang di dalamnya.
Xiong mengatakan bahwa Ehang 184 jauh lebih aman ketimbang helikopter, karena memiliki empat baling-baling. Pesawat nirawak itu masih bisa mendarat darurat dengan aman jika tiga dari empat baling-balingnya mati. (Phys.org)
Berita Terkait
-
Tak Hanya Motor, Kawasaki Kini Bikin Mesin Pesawat Nirawak
-
XLSMART dan ASTRAtech Luncurkan Inovasi Drone Otonom Cerdas Berbasis 5G, Kirim Barang Lebih Cepat
-
Berapa Harga Drone? Ini 5 Rekomendasi Terbaik untuk Pemula Mulai 500 Ribuan
-
Atraksi Drone dan Kembang Api Hiasi Puncak Perayaan HUT RI ke-80
-
Penggunaan Teknologi Drone untuk Penanaman Padi di Cetak Sawah Rakyat
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Meta Rilis Fitur Akun Khusus Remaja ke Indonesia, Biar Anak Makin Aman Main Facebook
-
Facebook-Instagram Buka Suara soal Wacana Satu Orang Satu Akun Medsos di Indonesia
-
Xiaomi Rilis TWS dan Jam Edisi Emas ke Indonesia, Ini Harganya
-
6 Rekomendasi HP Murah Spek Dewa di Bawah Rp2 Juta, Worth It Banget!
-
Sejarah yang Tersembunyi: Tengkorak 1 Juta Tahun Ungkap Masa Lalu Manusia yang Lebih Rumit
-
Acer Cari Tim Tim DOTA 2 dan Valorant Terbaik Indonesia untuk Predator League 2026, Incar Rp 6,6 M!
-
37 Kode Redeem FF 30 September 2025 Bikin Happy, Klaim Skin dan Bundle Gratis Biar Party
-
Daftar HP Samsung Bisa Pakai Galaxy AI, Edit Foto Jadi Mudah Tanpa Aplikasi
-
4 Virus dan Bakteri yang Bisa Picu Keracunan Makanan, Apa Saja?
-
Harga Xiaomi 15T Pro Tembus Rp 10 Jutaan di Indonesia, Ini Spesifikasinya