Suara.com - Sebuah sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) yang ditanam dalam sebuah robot berhasil mengalahkan seorang juara Eropa dalam permainan Go, permainan kuno asal Cina yang juga disebut sebagai salah satu permainan tradisional paling rumit di dunia.
AlphaGo, nama sistem ciptaan Google DeepMind dari London, Inggris itu , berhasil mengalahkan Fan Hui, yang pernah tiga kali menjuarai turnamen Go Eropa. Tak main-main, otak robotik itu mengalahkan Hui dengan skor 5-0.
Para ilmuwan menuangkan hasil pengamatan dan analisis terhadap kemampuan AI dalam mengalahkan juara dunia Go itu dalam jurnal Nature edisi 27 Januari kemarin.
Tanguy Chouard, editor Nature, menggambarkan prestasi ini sebagai "tonggak sejarah" dalam pengembangan AI, yang menyasar "tepat pada inti dari misteri kecerdasan".
Permainan komputer sejak lama dipercaya oleh sains sebagai tempat menguji AI, untuk menemukan algorima cerdas dan fleksibel, yang bisa mengatasi masalah-masalah alam keseharian manusia.
Para ilmuwan mengatakan keberhasilan AlphaGo merupakan pertanda bahwa AI kini telah semakin canggih dan strategi belajarnya bisa menjadi alat yang sangat kuat di arena lain, seperti untuk mempelajari data-data iklim yang tidak memiliki pola atau juga dalam membuat diagnosis yang rumit dalam dunia kedokteran. Selain itu, AI bisa membuat teknologi telepon seluler pintar semakin cerdas.
Tantangan AlphaGo berikutnya akan digelar pada Maret di Seoul, Koreal Selatan. Robot itu akan berduel melawan Lee Sedol, juara Go dunia, yang belum terkalahkan dalam 10 tahun terakhir.
"Saya sudah mendengar bahwa sistem AI milik Google DeepMind sangat kuat, tetapi saya yakin bahwa saya bisa menang nanti," kaa Sedol dalam pernyataan resminya.
Selanjutnya: Mengalahkan Konfigurasi Atom
Berita Terkait
-
Teknologi AI Makin Canggih, Terjemah hingga Voice Over Film Kini Bisa Dilakukan Hitungan Jam
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Mau Buka Usaha Sendiri dan Cuan dengan Bantuan AI? Begini Caranya
-
NVIDIA Suntik Puluhan Triliun Rupiah, Harga Saham Intel Langsung Meroket
-
China Larang Perusahaan Beli Chip AI NVIDIA: Saham Anjlok, Jensen Huang Kecewa
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
35 Kode Redeem FF Terbaru 24 September 2025: Klaim Skin Booyah, Emote dan Bundle Ninja Sekarang!
-
Desain Oppo Find X9 Series Terungkap, Skor AnTuTu Diklaim Capai 4 Juta Poin
-
Samsung Galaxy Tab S11 dan S11 Ultra Resmi, Tablet Premium Harga Mulai Rp 15 Juta
-
5 Rekomendasi Hp 1 Jutaan yang Tahan Banting: dari Layar Jumbo sampai Tahan Air
-
Yakuza Kiwami dan Yakuza Kiwami 2 Bakal Hadir ke PS5 dan Xbox Sebentar Lagi
-
24 Kode Redeem FF Hari Ini 24 September 2025, Klaim M1887 dan M1014 Segera
-
13 Kode Redeem FC Mobile 24 September 2025, Veron Dan Marquez Menantimu
-
Mengenal Perplexity Comet AI, Browser Canggih yang Dibekali Kecerdasan Buatan
-
Nokia 130 Music dan Nokia 150 Music, Berdesain Vintage dan Ramah di Kantong
-
LG Edukasi Anak-anak Ubah Sampah Elektronik jadi Karya Bernilai