Suara.com - Twitter pada Jumat (5/2/2016) menyatakan telah menutup 125.000 akun yang diduga memiliki kaitan dengan kelompok yang dikenal dengan nama ISIS sejak pertengahan 2015. Jaringan media sosial yang berpusat di San Francisco, AS ini dalam satu "tweet" bahwa kebijakannya tak mengizinkan pengguna Twitter mendorong terorisme.
Saat ini tercatat lebih dari 500 juta pengguna twitter di seluruh dunia. Twitter, jika dibandingkan dengan jaringan lain sejenisnya yang berpusat di AS, telah dipandang sebagai lebih enggan untuk mencampuri konten yang diunggah penggunanya.
Dalam sejarahnya, selama hampir 10 tahun jaringan tersebut telah memiliki sistem yang menentang pornografi anak-anak. Menurut satu laporan yang disiarkan pada 2015 oleh Brookings Institution, kelompok pemikir yang berpusat di Washington DC, ISIS dikatakan memiliki sedikitnya 46.000 akun aktif Twitter selama masa tiga-bulan pada 2014.
Tekanan agar Twitter mengekang propaganda oleh ISIS dan kelompok garis keras lain berasal dari Pemerintah AS serta organisasi non-pemerintah dan per orangan.
Pada Januari, jaringan sosial itu dituntut oleh janda seorang warga negara AS yang tewas dalam satu serangan terhadap pusat pelatihan polisi Jordania. Penuntut tersebut menuduh Twitter mempermudah ISIS telah mendorong kekerasan.
Namun Twitter pada Jumat menyatakan, pihaknya "selalu berusaha menjaga keseimbangan antara pelaksanaan aturan kami sendiri yang mencakup melarang prilaku, keperluan sah pelaksana hukum, dan kemampuan pengguna untuk berbagi pendapat secara bebas --termasuk pandangan yang mungkin tak disetujui oleh orang lain atau dikatakan menyerang".
"Kami juga meneliti akun lain yang serupa dengan yang dilaporkan dan meningkatkan piranti yang layak untuk memerangi 'spam' ke permukaan akun lain yang berpotensi melakukan pelanggaran untuk kajian oleh anggota kami," demikian pernyataan Twitter.
Twitter mengklaim penutupan ini dilakukan setelah melihat hasilnya, termasuk peningkatan dalam pembekuan akun dan jenis kegiatan untuk mematikan Twitter. Twitter, yang mengakui tak ada "algoritme magis" untuk mengidentifikasi isi teroris di Internet dan mengatakan akan "terus secara agresif menegakkan aturan mereka. (Antara/Xinhua)
Berita Terkait
-
Dari Thread ke Bioskop, Falcon Pictures Garap Film Waluh Kukus
-
Pengguna X Wajib Segera Daftarkan Ulang Kunci Keamanan Jika Tak Mau Kehilangan Akses ke Akun Pribadi
-
X Bikin Marketplace, Tapi Cuma untuk Jual Beli Akun Langka
-
Perang Tweet: Perselisihan Nicki Minaj dan Cardi B Pecah di Media Sosial
-
Siapa Nama Asli Dibalik Akun Twitter NdrewsTjan? Jadi Sorotan Ferry Irwandi Pasca Demo
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
5 HP RAM 16 GB Rp2 Jutaan, Murah tapi Spek Gahar Kecepatan Super
-
Motorola Edge 70 Tersedia di Pasar Asia: Bodi Tipis 6 mm, Harga Lebih Murah
-
Mengatasi Tampilan Terlalu Besar: Panduan Mengecilkan Ukuran di Komputer
-
Deretan Karakter Game di Film Street Fighter 2026: Ada 'Blanka' Jason Momoa
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 15 Desember 2025, Klaim Dream Dive Animation Gratis
-
Spesifikasi Oppo Reno 15c: Resmi dengan Snapdragon 7 Gen 4, Harga Lebih Miring
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 15 Desember 2025, Klaim Desailly OVR 105 Gratis
-
8 Tablet Murah Terbaik untuk Kerja Desember 2025, Mulai Rp1 Jutaan!
-
Bye-Bye Wi-Fi! 5 Tablet RAM 8GB Terbaik Dilengkapi dengan SIM Card, Kecepatan Ngebut!
-
Baru Rilis, Game Where Winds Meet Sudah Tembus 15 Juta Pemain