Suara.com - Papua Nugini adalah negara dengan harga air bersih paling mahal di dunia, demikian hasil survei dari yayasan Water Day yang dirilis pada Selasa (22/3/2016). Di negara yang berbatasan dengan Papua itu, warga harus mengeluarkan lebih dari separuh penghasilan mereka untuk mendapatkan air bersih.
Dalam laporan bertajuk "State of the World’s Water 2016", Water Day membeberkan bahwa sebanyak 650 juta orang di dunia tak bisa mendapatkan lebih dari 50 liter air per hari. Padahal menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), setiap orang butuh minimal 50 liter air agar bisa hidup sehat dan bersih.
Kekurangan air bersih, menurut Water Day, adalah salah satu tantangan terbesar manusia untuk keluar dari jurang kemiskinan dan wabah penyakit. Sebanyak tiga dari empat pekerjaan di dunia butuh air. Itu berarti kekurangan air bersih akan memperlambat pertumbuhan ekonomi di dunia.
Berikut adalah beberapa fakta tentang akses air bersih di dunia menurut Water Day seperti dikutip Reuters:
1. Di ibu kota Papua Nugini, Port Moresby, warga miskin harus menghabiskan 54 persen dari pendapatan per hari agar bisa mendapatkan air bersih sebanyak 50 liter.
2. Di Antananarivo, ibu kota Madagaskar, membeli 50 liter air dari truk penjual air bersih akan menghabiskan 45 persen dari pendapatan per hari seseorang. Sementara di ibu kota Ghana, Accra, seseorang harus menghabiskan 25 persen pendapatannya untuk air bersih.
3. Seorang warga berpenghasilan rendah di Inggris harus menghabiskan 0,1 persen dari gajinya setiap hari untuk membeli 50 liter air bersih dari perusahaan air resmi. Di negara itu setiap orang rata-rata menghabiskan 150 liter air per hari.
4. Keluarga-keluarga di Mozambique yang mengandalkan air dari pasar gelap menggelontorkan uang 100 kali lebih banyak ketimbang mereka yang mendapatkan air dari pemerintah.
5. Papua Nugini, Guyana Khatuslistiwa, dan Angola adalah negara-negara dengan jumlah rumah tangga paling sedikit yang memiliki akses ke air bersih. Sementara itu 40 persen penduduk di 16 negara di dunia tak memiliki akses ke air bersih.
6. Kamboja, Mali, Laos, dan Ethiopia adalah negara yang paling pesat membangun akses air bersih bagi warganya. Meski demikian, jurang antara kelompok kaya dan miskin di tiga negara itu tetap besar. Orang-orang miski tetap harus membayar lebih mahal ketimbang orang kaya untuk memperoleh air bersih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
7 Rekomendasi HP 3 Jutaan untuk Gaming, Cocok untuk Anak Sekolah hingga Dewasa Muda
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 November: Klaim Pemain 111-113 dan Belasan Ribu Gems
-
Moto G67 Power Rilis: HP Murah dengan Kamera Sony dan Baterai 7.000 mAh
-
5 Pilihan HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik untuk Multitasking dan Gaming
-
YouTube Hipnotis Masyarakat! Waktu Nonton Melonjak 20%, Siapa Sangka Ini Alasannya
-
HP Murah Realme C85 Series Lolos Sertifikasi di Indonesia, Bawa Baterai 7.000 mAh
-
Oppo Find X9 dan Find X9 Pro Resmi ke RI, Harga Mulai Rp 15 Juta
-
Penjualan Battlefield 6 Tembus 10 Juta Kopi, Analis Sebut Masih Sulit Kalahkan Game COD
-
7 Smartwatch Murah yang Bisa Hitung Kalori: Praktis Pantau Diet, Harga Mulai Rp200 Ribuan
-
Meluncur Bulan Ini, Vivo Y500 Pro Bawa Memori 512 GB dan Kamera 200 MP