Suara.com - Kejahatan dunia maya (cyber crime) di Indonesia kini semakin marak, seiring dengan kecanggihan teknologi. Countru Manager F5, Fetra Syahbana menilai, semakin canggih teknologi maka itu menjadi tantangan tersendiri bagi para pembajak (hacker) untuk dapat membobolnya.
"Buat hacker, sistem keamanan terbaru menjadi tantangan lain buat mereka untuk membobolnya. Malware selalu berevolusi dan memerangi cyber crime seperti tidak pernah berhenti," ucapnya saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (10/5/3026).
Dari sekian banyak ancaman kejahatan maya, ada beberapa yang merupakan paling umum terjadi di Indonesia.
Malware, termasuk phishing yang kerap digunakan oleh para kriminal di seluruh dunia untuk masuk ke sistem dan data-data rahasia. Di tahun 2014, sebanyak 27 pengguna menjadi target dari 22,9 juta serangan yang memanfaatkan malware finansial.
"Bikin malware itu tidak sulit sehingga lahirnya hacker gampang. Bahkan, ada yang cukup membayar 2,5 dolar AS untuk membuat malware dan menyerang suatu organisasi," kata Fetra.
Sementara itu, untuk jenis malware yang marak menyerang teknologi di Indonesia, Manager, System Engineering F5, Andre Iswanto menjelaskan ada dua jenis malware yang kerap menyerang sistem keamanan IT di Indonesia, yakni dyre dan timba.
Ancaman berikutnya adalah Denial of Service (DDoS) Attacks. Semakin banyak pelaku kriminal yang menyukai teknik yang memanfaatka arus trafik dalam jumlah besar, sehingga membuat sistem jaringan kewalahan. Jenis ini mengalami peningkatan pada kuartal empat tahun 2015, meningkat hingga 149%.
Web Application Attacks juga menjadi salah satu ancaman yang paling umum terjadi di Indonesia. Serangan ini mampu menargetkan celah-celah keamanan di dalam aplikasi web, terutama dalam situs e-commerce dan perbankan. Sejumlah ahli menemukan terdapat 360 juta kredensial urian yang dijual secara online.
Selain itu, semua pihak juga harus mewaspadai Point of Sale (POS) Attacks. Para hacker kerap memanfaatkan serangan bruteforce serta algoritma dan botnet yang canggih. Para penjahat ini berusaha mencuri erbagai data transaksi pembayaran milik korban dan menjualnya secara online.
Tidak ketinggalan ancaman Insider Compromise dimana para kriminal menargetkan karyawan dan mitra-mitra yang memiliki akses ke dalam suatau organisasi dan buruknya lagi, beberapa kasus pun melibatkan orang dalam.
"Masyarakat dan organisasi kini harus memiliki awareness lebih agar apa yanng dicanangkan Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia berpotensi untuk perkembangan economy digital bisa tidak tercapai," pungkas Andre.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Kronologi 3 Astronot China Terdampar di Luar Angkasa Tanpa Kepastian Balik ke Bumi
-
20 Kode Redeem FC Mobile 9 November 2025, Ungkap Trik Dapatkan 20.000 Gems Gratis
-
28 Kode Redeem FF 9 November 2025, Misi Rahasia Dapatkan Skin Groza FFCS Jangan Terlewat
-
Apple Akhirnya Nyerah, Pilih Bayar Google Rp 16 Triliun per Tahun
-
Honor Siapkan HP 10.000 mAh ala Power Bank Pertama di Dunia
-
Sword of Justice Resmi Rilis ke Indonesia, Game MMORPG Berpadu AI
-
Terobosan Konektivitas: Uji Coba Pertama NR-NTN 5G-Advanced via Satelit LEO OneWeb
-
FujiFilm Rilis instax mini LiPlay+ di Indonesia, Gabungkan Digital dan Instan dengan Kamera Selfie
-
Redmi Note 15 Global Diprediksi Usung Spek Berbeda dengan Versi China
-
Sonic Rumble Resmi Meluncur ke Android, iOS, dan PC via Steam