Suara.com - Rencana Google memperkenalkan layanan Street View ke India, tampaknya mendapat hambatan. Kementerian dalam negeri mengatakan, telah menolak sebuah aplikasi.
Kabarnya, alasan pemblokiran tersebut untuk masalah keamanan. Meskipun begitu, larangan ini belum mendapat persetujuan dari pemerintah.
Beberapa bulan lalu, perusahaan menerapkan untuk membawa fitur Street View menunjukkan gambar panorama 360 derajat, mulai dari jalan-jalan, monumen, gunung dan sungai. Layanan itu pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 2007.
Seorang juru bicara kementerian dalam negeri memberikan pernyataan kepada AFP, bahwa usulan Google telah ditolak tetapi belum mendapat keputusan akhir.
"Kami telah menolak rencana Google untuk memperluas fitur peta. Keputusan akhir akan datang mudah-mudahan tahun ini," ucap juru bicara tersebut, seperti dilansir dari Daily Mail, Senin (13/6/2016).
Sejak diluncurkan pada tahun 2007, Google Street View telah menangkap beberapa tujuan sangat luas dan indah di dunia, termasuk hutan hujan Amazon, Antartika dan Arktik Kanada.
Street View saat ini tersedia di India untuk beberapa tempat wisata, termasuk Taj Mahal di Agra dan monumen Delhi Qutub Minar.
Surat kabar India mengungkapkan, izin untuk fitur tersebut ditolak setelah kementerian pertahanan India mengangkat bendera merah.
"Kementerian pertahanan mengatakan itu tidak mungkin untuk memantau layanan setelah diluncurkan dan akan merugikan keamanan nasional," ucap seorang pejabat senior pemerintah.
Beberapa laporan telah menyarankan penundaan itu karena rancangan undang-undang yang kontroversial, seputar aturan baru yang ketat pada penerbitan peta. Peta merupakan isu yang sangat sensitif di India, yang telah lama berjalan seputar sengketa perbatasan dengan beberapa negara tetangga, seperti pembagian wilayah Himalaya dari Kashmir.
India adalah pasar yang luas namun kerap menantang kehadiran Google, hanya seperempat dari 1,2 miliar warganya online.
Tahun lalu, Chief Executive Google Sundar Pichai kelahiran India, mengunjungi negara itu dan menguraikan rencana untuk membawa ratusan juta orang India online.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Huawei Pura 80 Pro dan Ultra Masuk Indonesia 17 September, HP Kamera Terbaik di Dunia
-
Google Trends Ungkap Tingginya Pencarian Judol Sebulan Terakhir: Begini Cara Lapor ke Komdigi!
-
POCO C85 Resmi Rilis di Indonesia: Baterai 6000 mAh, Layar 120Hz, Harga Mulai Rp1,5 Jutaan
-
Update Harga iPhone setelah Apple Mengumumkan iPhone 17, Ada yang Turun?
-
Itel A100, HP Rp1 Jutaan Bodi Tangguh Standar Militer
-
4 HP Gaming 1 Jutaan Terbaik September 2025: Anti Ngelag, Cocok untuk Hadiah
-
5 Rekomendasi HP 5G Murah Rp 1 Jutaan Terbaik September 2025, Fitur Menarik!
-
IM3 Gandeng Motorola Moto g86 POWER 5G Hadirkan HP 5G Murah dan Anti-Scam!
-
JBL Sense Lite Terbaru Hadirkan Kualitas Suara Bass Nendang dan Tetap Terhubung dengan Sekitar !
-
5 Pilihan HP Murah Kamera 30 MP ke Atas, Harga Mulai Rp1 Jutaan