Suara.com - Buat Anda yang berfikir sebuah aplikasi harus minta izin untuk mencari informasi tentang Anda, pikirkan lagi. Dari sebuah penelitian terburu oleh Northeastern University, aplikasi Android dapat melacak lokasi pengguna bahkan tanpa akses ke perangkat GPS.
Guevara Noubir, seorang profesor di Northeastern University College of Science Komputer dan Informasi, dan tim peneliti mahasiswa Sashank Narain, Triet Vo-Huu dan Kenneth Block, menemukan betapa mudahnya sebuah aplikasi untuk masuk ke Data telepon dengan membangun dari data sendiri.
Tim membuat aplikasinya sendiri, Noubir menjelaskan kepada Daily Dot, Rabu (10/8/2016), bisa mengakses accelerometer, gyroscope, kompas dan tanpa diberikan akses oleh pengguna melalui proses perizinan yang khas.
Informasi dari sensor tersebut diunduh ke server, di mana Noubir dan timnya menjamu algoritma yang dapat menyaring data untuk menyimpulkan berbagai gerakan dari pengguna. Menurut Noubir, algoritma tidak menggunakan apa-apa. Sebaliknya, ia akan mengecek OpenStreetMap, sebuah database publik bebas dan kolaboratif peta dan jalan.
Noubir dan para peneliti menerapkan algoritma untuk berbagai perjalanan simulasi dan nyata serta bertugas pada sistem dengan penentuan rute yang diambil pengguna. Lima puluh persen dari total waktu yang ada, salah satu dari lima jalur yang dihasilkan oleh algoritma merupakan rute yang benar.
Sementara hasilnya tidak cukup seakurat untuk menentukan Geolocation seseorang. Itu akan menjadi kejutan untuk pengguna Android, dengan seberapa banyak informasi perangkat yang terungkap tanpa sepengetahuan pemiliknya dan entah apa yang dapat dilakukan dengan itu.
Noubir juga menjelaskan bahwa banyak informasi tentang seseorang dapat ditentukan hanya dengan mengetahui kemana mereka akan pergi. Lokasi seseorang bepergian mulai dari pagi hari dan berkendara hingga malam hari. Dari situasi itu saja, banyak informasi pribadi yang bisa terungkap melalui database publik.
Noubir mencatat, ada baiknya memeriksa hak akses. Namun pengguna harus menyadari izin tidak cukup untuk melindungi privasi pengguna.
Dia dan timnya sedang mengembangkan "teknik mitigasi" dengan harapan bahwa mereka dapat membatasi potensi jenis serangan dan berhasil disimulasikan.
Google juga memiliki peran untuk bermain dalam memastikan keselamatan penggunanya. Noubir mengatakan, bersama timnya bahwa Google harus melanjutkan upaya menyelidiki dan mengurangi potensi serangan privasi, dalam serangan channel tertentu.
Perusahaan di balik Android sudah lebih baik tentang memberi pengguna kontrol akses aplikasi individu dalam beberapa tahun terakhir, menambahkan izin yang lebih rinci dalam versi terbaru dari sistem operasi mobile. Namun, masih banyak aplikasi yang tumbang akibat berbagai aturan dan beroperasi dengan cara yang berbahaya.
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Spesifikasi Redmi Pad 2 Pro, Tablet Xiaomi Resmi ke RI dengan Baterai 12.000 mAh
-
Daftar Harga iPhone Terbaru November 2025, Setelah iPhone 17 Rilis Banyak yang Dapat Diskon
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
25 Kode Redeem FF Hari Ini 5 November 2025: Skin Evo Gun Gratis Di Depan Mata
-
22 Kode Redeem FC Mobile 5 November 2025: Banjir Hadiah Rank Up dan Pemain Bintang Gratis
-
Terjemahan Langsung di AirPods Masuk ke Uni Eropa, Kapan Giliran Indonesia?
-
Review Realme 15T 5G: Desain BIkin Pangling, Punya Baterai Jumbo 7.000 mAh
-
5 HP Murah Memori Besar 256 GB, Harga Cuma Rp1 Jutaan
-
5 HP Rp 2 Jutaan Kamera Terbaik, Hasil Jepretan Jernih Cocok Buat Influencer
-
Gubernurnya Tertangkap KPK, Riau Masuk Provinsi Terkorup di Indonesia