Suara.com - Indonesia diyakini akan menjadi penguasa ekonomi digital di Asia Tenggara dalam lima hingga 10 tahun mendatang, demikian dihasil penelitian yang digelar Temasek atas pesanan Google yang dirilis Kamis (25/8/2016) di Jakarta.
Temuan Temasek, yang dibeberkan dalam laporan bertajuk "e-conomy SEA: Unlocking the $200 billion opportunity in Southeast Asia" menunjukkan bahwa ekonomi berbasis internet di Tanah Air akan bernilai 81 miliar dolar AS atau sekitar 1.073 triliun sebelum 2025.
Dari jumlah itu sebesar 57 persen, atau sekitar 46 miliar dolar AS (sekitar Rp609 triliun), berasal dari sektor ecommerce. Dengan jumlah ini Indonesia menguasai 52 persen pasar ecommerce di Asia Tenggara.
"Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi berbasis internet terbesar di Asia Tenggara," kata Tony Keusgen, Managing Director Google Indonesia.
Selain ecommerce, ekonomi berbasis internet di Indonesia juga akan bertumbuh berkat dukungan industri travel online yang menyumbang 24,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp324,8 triliun pada 2025.
Sementara jasa transportasi online Indonesia, yang menguasai 43 persen pasar di Asia Tenggara, akan menyumbang sekitar 6,5 miliar dolar AS (sekitar Rp86 triliun) pada 2025, dari hanya 800 juta dolar AS pada 2015.
Peluang yang diciptakan oleh bisnis berbasis internet ini didukung oleh semakin tingginya jumlah pengguna internet di Tanah Air yang diperkirakan akan berjumlah 251 juta pada 2025 dari hanya 92 juta orang di 2015.
Dari jumlah itu, pada 2025 diperkirakan sudah ada 119 juta orang di Indonesia yang akan berbelanja online. Padahal baru 18 juta orang yang berbelanja online pada 2015.
Meski demikian Keusgen memperingatkan bahwa peluang-peluang bernilai triliunan ini hanya bisa terealisasi jika ekosistem ekonomi online dibekali dengan sumber daya manusia yang memadai, sistem pembayaran yang mudah, infrastruktur internet yang mumpuni, infrastruktur logistik yang merata, dan adanya kepercayaan dari konsumen.
"Saya yakin tantangan yang ada akan dapat diatasi, seperti yang terlihat daat ini dengan adanya sejumlah perusahaan lokal yang berhasil melebarkan usahanya di wilayah ini," tutup Keusgen.
Berita Terkait
-
10 Film Paling Banyak Dicari di Google Indonesia 2025
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Satu dari Tiga Pemimpin Bisnis Global Adalah Perempuan, Tapi Modal Masih Jadi Kendala
-
Kejagung Ungkap Alasan Memanggil PT Google Indonesia dalam Perkara Nadiem Makarim
-
Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke Raksasa Teknologi: Petinggi Google dan HP Diperiksa Kejagung
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan