Suara.com - Data UNESCO menunjukkan adanya kesenjangan gender dalam dunia sains yang cukup tinggi. Bahkan di Indonesia jumlah perempuan peneliti baru mencapai angka 30 persen.
Ketua Harian KNIU (Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Arief Rachman mengatakam bahwa fakta ini dilatarbelakangi oleh anggapan bahwa sains bukanlah dunia yang ramah untuk kaum perempuan.
"Sudah cukup lama ilmuwan perempuan kurang diperhatikan dan menjadi kurang dipertimbangkan di dunia sains sehingga masih sedikit yang dikenal masyarakat. Ini adalah tugas kita bersama untuk memberikan akses pendidikan kepada perempuan guna mencetak lebih banyak lagi ilmuwan perempuan di Indonesia," ujarnya pada penganugerahan L'Oréal-UNESCO for Women in Science di Kemendikbud, Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Anggapan ini diakui oleh peneliti muda dari Institute Teknologi Bandung yang merupakan satu dari empat pemenang L'Oréal-UNESCO for Women in Science 2016, Dr. Azzania Fibriani, M.Si., M.Sc.
Azzania mengakui bahwa peneliti perempuan dituntut untuk mampu multitasking, dimana ia harus menjalani peran tak hanya sebagai seorang peneliti, tapi juga istri sekaligus anak bagi buah hatinya.
"Tantangannya di Indonesia support dari pemerintah kurang, kalau di luar negeri bentuk dukungan pemerintah pada peneliti perempuan sangat terlihat. Misal disediakan day care gratis dan asuransi jiwa yang mendukung. Dan itu di Indonesia belum ada," tambah dia.
Untuk lebih banyak lagi mencetak perempuan peneliti, L'Oréal Foundation mencanangkan program L'Oréal-UNESCO for Women in Science 2016. Dalam program ini, perempuan peneliti berprestasi akan mendapatkan dana penelitian sebesar Rp 80 juta. Sejak 2004, program ini telah menelurkan 45 ilmuwan perempuan dimana 5 di antaranya telah diakui secara Internasional.
"Perempuan dalam sains itu seperti obor, tidak cukup dinyalakan namun juga perlu diteruskan supaya apinya tidak padam. Kami berkomitmen penuh untuk menjaga api itu tetap menyala melalui penghargaan L'Oréal-UNESCO for Women in Science ini," sambung Umesh Phadke selaku Presiden Direktur L'Oréal Indonesia.
Selain Azzani, tiga perempuan peneliti lainnya yang mendapatkan penghargaan ini antara lain Dr. nat. tech. Andriati Ningrum STP, M.Agr dari Universitas Gajah Mada, Fitri Khoerunnisa, Ph.D dari Universitas Pendidikan Indonesia, dan Dr. Yenny Meliana dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
Terkini
-
7 HP Murah Terbaru di Indonesia: Baterai Jumbo, Cocok untuk Pekerja Mobile dan Streaming
-
Deret Keunggulan Xiaomi 15T, Dari Lensa Zoom hingga Kamera Leica
-
Moto Buds Bass Rilis: TWS Murah Motorola dengan Fitur ANC dan Baterai Tahan Lama
-
Lazada Siapkan Investasi Rp 400 Miliar buat Harbolnas 11.11
-
Lupakan Garmin! Ini 5 Pilihan Smartwatch Strava Terbaik 2025 di Bawah Rp 1 Juta untuk Pelari Kalcer
-
22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 November: Ada Rank Up, Gems, dan Pemain 110-113
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 6 November: Raih Skin Groza FFCS, Diamond, dan Emote Bucin
-
Politisi PSI Yakin Gibran Adalah 'Jokowi 2.0', Tak Diasingkan di Papua
-
Gampang Banget, Begini Trik Mindahin Data dari Word ke Excel, Cuma Hitungan Detik!
-
Apple Siapkan Macbook Murah Calon Pembunuh Laptop Chromebook, Ini Harganya