Suara.com - Pengamat Komunikasi Massa Agus Sudibyo mengatakan negara-negara ASEAN perlu memiliki sikap bersama mendorong pembayaran tunggakan pajak perusahaan Google untuk mendukung keadilan di bidang industri media dan informasi.
"Dalam konteks ASEAN kita perlu memikirkan itu, bukan berarti menolak Google," kata Agus Sudibyo dalam "Symposium On ASEAN Community" di Kampus Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu.
Menurut Agus, pada era revolusi digital dalam konteks industri media dan informasi yang paling diuntungkan bukan media massa berbasis online, namun perusahaan mesin pencari (search engine) seperti Google atau Yahoo. "Mesin pencari inilah yang mengambil keuntungan sebesar-besarnya," kata dia.
Negara-negara ASEAN dengan jumlah total populasi mencapai 622 juta jiwa, menurut dia, akan menjadi sasaran yang menjanjikan bagi perusahaan mesin pencari itu. "Jadi jika berbicara industri media dan informasi, tidak akan ada kompetisi antarnegara ASEAN, sebab yang terjadi negara-negara ASEAN menjadi 'bancakan' perusahaan raksasa seperti Google, Yahoo, serta Microsoft," kata dia.
Oleh sebab itu, menurut dia, agar negara-negara ASEAN tidak semata-mata hanya menjadi sasaran yang mudah ditembus perusahaan mesin pencari raksasa seperti Google, maka perlu bersama-sama meningkatkan daya tawar dengan mendorong penerapan pajak bagi Google.
Apalagi Google, menurut dia, tidak memproduksi konten informasi secara mandiri melainkan didukung dan dibesarkan dari konten informasi media-media massa lokal di berbagai negara, tanpa membayar royalti.
"Media-media massa lokal membayar pajak tetapi Google tidak bayar pajak. Tentu ini dirasa tidak adil karena kompetisi usahanya tidak profesional," kata dia.
Selain itu, menurut Agus, setidaknya negara-negara ASEAN juga perlu memiliki mesin pencari sendiri seperti yang telah dilakukan Tiongkok yang telah melahirkan mesin pencari lokal "Baidu" yang mampu mengalahkan Google di negaranya. "Saya kira negara-negara ASEAN perlu mengikuti jejak Tiongkok dengan 'Baidu'-nya atau Korea dengan 'Never' ," kata dia. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Samsung Galaxy Tab A11 Resmi, Tablet Murah Harga Rp 2 Jutaan
-
Vivo V60 Lite 5G Resmi, HP Pertama dengan Chip Dimensity 7360 Turbo
-
Huawei Watch GT Rilis Global, Punya 100 Mode Olahraga dan Baterai Tahan 21 Hari
-
7 Prompt Foto Dekat Mobil ala Fast and Furious di Gemini AI, Auto Keren!
-
15 Kode Redeem FC Mobile Update 23 September: Ada Pemain Spesial dan Ribuan Gems
-
Pakar Kaspersky Mengidentifikasi Agen Serangan Siber Perusahaan Rusia, Backdoor Loki Berbahaya!
-
Bocoran Update FC Mobile Terbaru September 2025: Messi Gratis dan Pemain 113
-
Kamera iPhone Air dan iPhone 17 Pro Bermasalah, Apple Siapkan Pembaruan Perangkat Lunak!
-
7 Prompt Gemini AI Bikin Foto Menangis, Cocok buat Ekspresikan Galau
-
Pasar Water Heater Ramai, Modena Siap Pimpin Inovasi dengan Seri Onyx!