Suara.com - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) mendorong munculnya perusahaan pemula atau 'startup' berbasis teknologi. Langkah ini dilakukan untuk membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir saat membuka "Indonesia Innovations and Innovators Expo" (I3E) 2016 mengatakan, saat ini Indonesia memiliki pengusaha sebanyak 1,65 persen dari total jumlah penduduk, namun diperkirakan hanya 0,43 persen dari perusahaan yang mereka jalankan yang berbasis teknologi.
"Artinya, ekonomi yang digerakkan dari teknologi masih sangat rendah di sini. Apabila dibandingkan dengan Singapura 7 persen maka angka kita itu masih jauh tertinggal. Malaysia sudah 5 persen, Thailand 4,5 persen," ujar dia, Kamis (17/11/2016).
Padahal, menurut Nasir, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) menjadi faktor kunci dalam berwirausaha. Dengan mengaplikasikan iptek maka suatu bangsa dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien. Ujungnya dapat memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian.
"Saya sudah minta pada Bu Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk bisa membuat regulasi berupa Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2015-2045. Perkembangan teknologinya harus kita kawal terus melalui RIRN, maka pendampingan dilakukan Kemristekdikti harapannya mereka jadi industri," ujar dia.
Melalui kegiatan seperti "Indonesia Innovations and Innovators Expo" (I3E) 2016, menurut dia, Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) dapat bermunculan.
"Harapan saya ke depan (PPBT) semakin masif (muncul) dan (I3E) dilakukan di daerah-daerah. Tujuannya agar masyarakat atau penduduk Indonesia merasakan pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi karena memberi nilai tambah lebih tinggi," ujar dia.
Sejauh ini, menurut Nasir, hambatan yang dihadapi untuk memunculkan "startup" berbasis teknologi adalah tidak adanya koneksi antarkementerian.
"Sekarang mulai dikoordinasikan. Saya berterima kasih ke Bu Menko PMK yang selalu mengoordinasikan ini sehingga ada komunikasi terjalin dengan kementerian lain," ujar dia. [Antara]
Baca Juga: Komisi X DPR Ingin Kemenristekdikti Perbanyak Beasiswa PPA
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
6 Chipset yang Setara MediaTek Dimensity 7060 untuk Performa Game Lancar
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 Desember: Raih Pemain 112-115, Rank Up, dan Gems
-
Cara Mengatur iPad agar Aman dan Nyaman Digunakan Anak
-
Realme Neo 8 Dikonfirmasi Bawa Snapdragon Terbaru dan Baterai 8.000 mAh
-
Realme Siap Gebrak Pasar! HP Baru dengan Baterai 10.001 mAh Dikabarkan Segera Meluncur
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 28 Desember 2025, Ada Bundle Natal dan Arrival Animation Stay Frosty
-
29 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 Desember 2025, Hadiah Natal Melimpah dan Gems Gratis
-
Daftar Harga HP Infinix Terbaru Semua Series Lengkap Akhir Tahun 2025
-
Xiaomi 17 Ultra Bersiap Masuk ke India dan Indonesia, Baterai Lebih Kecil
-
6 Rekomendasi Tablet Tahan Lama untuk Kerja Seharian dengan Baterai di Atas 6.000 mAh