Erwin Soerjadi, Ketua Kompartemen Ekonomi Kreatif BPP HIPMI. [Dok HIPMI]
Venture Capital (VC) sangat menarik bagi perusahaan-perusahaan baru yang ukurannya masih terlalu kecil untuk dapat mencapai pinjaman dari pebankan atau perusahaan yang pengoperasiannya masih terbatas. Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) menilai pendanaan dari Venture Capital menjadi solusi bagi startup.
“Pendanaan dari venture capital sejauh ini menjadi cara yang paling dikenal untuk meningkatkan value bagi startup. Dibandingkan dengan mengajukan pinjaman kepada bank yang saat ini masih membatasi kesempatan kepada startup baru untuk mendapatkan pinjaman. Hal lain yang menjadi manfaat lain jika startup mengajukan pendanaan dari venture capital adalah mereka mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan mentoring langsung dari mereka. Rata-rata venture capital adalah para entrepreneur yang sudah berpengalaman dan memiliki bisnis yang sudah mapan,” ujar Erwin Soerjadi, Ketua Kompartemen Ekonomi Kreatif BPP HIPMI dalam keterangan resmi, Sabtu (22/10/2016).
Co Founder CRE8 cowork ini. menilai, pada tahap awal startup memerlukan bantuan dana untuk menjalankan perusahaan, dan memasarkan prouduk yang mereka kembangkan. Untuk itulah, startup membutuhkan bantuan venture capital.
“Hubungan antar startup dan venture capital salin timbal balik. Setelah investasi diberikan, venture capital akan mendapatkan bagian saham dari perusahaan startup. Nilai saha, tersebut bisa menjadi lebih besar dari jumlah investasi yang dikeluarkan sebelumnya. Sementara startup akan dapat terus mengembangkan bisnisnya dan menjaring pasar yang lebih luas,” tutur Erwin menjelaskan.
Selanjutnya, Fungsionaris Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini menyatakan bahwa HIPMI dan Cre8 siap bersinergi dengan venture capital dari dalam dan luar negeri. Pasalnya, para pengusaha HIPMI memiliki ide bisnis yang unit dan sulit ditiru atau diduplikat orang lain serta memiliki potensi untuk terus berkembang.
“HIPMI siap untuk menjalin sinergi dengan venture capital baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satu poin yang menjadi penilaian venture capital terhadap startup adalah perusahaan tersebut harus bisa menawarkan model bisnis yang menjanjikan, dan memiliki nilai lebih dari pesaingnya. Venture capital tentu akan memilih perusahaan yang membawa dampak luas dan bisa berkembang besar. Saya kira teman- teman di HIPMI banyak yang sudah memenuhi kriteria tersebut,” pungkasnya.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T