Suara.com - Seorang anak berusia lima tahun tewas setelah sang sopir kehilangan konsentrasi saat mengendarai mobil, dengan menggunakan FaceTime. Keluarga sang anak menuntut Apple karena dinilai gagal memperkenalkan fitur keselamatan iPhone untuk mencegah seseorang menggunakan FaceTime saat mengemudi.
Gugatan diajukan di pengadilan negeri Santa Clara. Sebetulnya, insiden terjadi pada malam Natal tahun 2014, ketika seorang sopir diduga menggunakan FaceTime aplikasi video chat di iPhone 6 Plus sambil mengendarai mobil milik pasangan suami istri, Bethany dan James Modisette.
Pasangan itu, bersama dengan putri mereka Isabella dan Moriah, terluka dalam kecelakaan itu. Moriah pun akhirnya meninggal di rumah sakit akibat luka-luka yang dideritanya.
Dalam pengaduan mereka, disorot oleh Courthouse News, Modisettes mengklaim bahwa Apple harus bertanggung jawab atas kecelakaan itu karena produsen smartphone memiliki paten untuk versi yang lebih aman dari FaceTime yang dirancang untuk mencegah orang menggunakan aplikasi video dan panggilan suara saat mengemudi.
Meskipun pengajuan paten, Apple memilih untuk tidak memperkenalkan teknologi untuk iPhone-nya. Paten yang dimaksud, diberikan pada April 2014, menjelaskan mekanisme lock-out yang menonaktifkan perangkat mobile dari melakukan fungsi-fungsi tertentu, seperti SMS, saat mengemudi.
Modisettes menyatakan bahwa kegagalan Apple memperkenalkan fitur yang telah dipatenkan atau memperingatkan pengguna bahwa menggunakan FaceTime saat mengemudi bisa berbahaya, adalah "faktor substansial" dalam menyebabkan cedera dan kematian Moriah.
Kasus ini bukan yang pertama. Awal tahun ini, saat memeriksa pesan pada iPhone-nya, Ashley Kubiak menabrakkan truknya ke kendaraan lain di Texas, menewaskan sang sopir dan menyebabkan seorang anak menjadi lumpuh. Keluarga para korban juga mengajukan tuntutan terhadap Apple, karena ponsel tidak memberikan peringatan bahaya mengetik dan tidak mencegah Kubiak dari mengirimkan SMS.
Kubiak dihukum karena lalai berkendara dan dijatuhi hukuman lima tahun masa percobaan.
"Jika penggugat bisa memenangkan gugatan, kasus ini bisa memiliki implikasi baik, tidak hanya untuk perangkat genggam, tetapi untuk sistem navigasi, radio mobil. Bahkan, makanan cepat yang dibeli di jendela drive-through," ujar seorang proferos hukum Stanford, Nora freeman Engstrom.
Baca Juga: Pacar Adjie Pangestu Lebih Muda 24 Tahun, Kikuk Ketemu Camer
"Paten membuktikan bahwa Apple tahu dan telah lama diketahui, bahwa penggunaan telepon saat mengemudi merupakan hal berbahaya," kata Engstrom.
Namun dia mengakui, akan sulit penggugat menunjukkan bahwa itu adalah kesalahan iPhone yang menyebabkan kecelakaan, ketika ada aktor lain, yakni pengendara terganggu.
Tapi jika perusahaan tahu bahwa perangkat tersebut dapat digunakan secara ilegal dan memiliki cara mencegahnya, mungkin ada alasan untuk kewajiban memberikan solusi teknis yang layak bagi pengguna.
"Saat ini tidak ada cara untuk menentukan apakah atau tidak orang yang menggunakan ponsel saat mengemudi. Mereka bisa menjadi penumpang," kata pengacara paten Mark Terry.
Hingga berita diturunkan, pihak Apple tidak menanggapi permintaan untuk komentar. [The Guardian]
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?