Suara.com - Canon pada Maret 2017 akan merayakan 30 tahun hadirnya EOS System, yang meliputi seri kamera lensa lepas-tukar (interchangeable lens) EOS dan beragam aksesoris, sistem yang dimulai dari lensa lepas-tukar EF.
Teknologi pencitraan terus berkembang. Canon menjadi pionir sekaligus pemimpin pasar dengan hadirnya EOS System ini.
EOS System dari Canon memulai debutnya pada Maret 1987 dengan diluncurkannya kamera single-lens reflex (SLR) EOS 650 dan lensa EF 35-70mm f/3.5-4.5, EF35-105mm f/3.5-4.5 dan EF50mm f/1.8. EOS merupakan singkatan dari “Electro Optical System” yang mana dalam mitologi Yunani merupakan Dewi Fajar.
EOS System menjadi teknologi pertama di dunia yang secara penuh menggunakan sistem dudukan (mounting) elektrik, menghadirkan generasi terbaru dari kamera SLR dengan Auto Focus (AF).
"Kepercayaan pelanggan, termasuk di Indonesia, membuktikan kualitas kamera Canon EOS dengan lensa EF-nya menjadi pilihan utama para pecinta fotografi dan videografi, dari kelas pemula hingga profesional," kata Merry Harun - Canon Division Director, PT Datascrip, dalam keterangan resminya, Senin (9/1/2017).
Canon terus mengembangkan teknologi seperti sensor CMOS, prosesor gambar dan lensa lepas-tukar untuk mendukung pengembangan EOS System. September 2003, Canon berhasil menghadirkan kamera DSLR entry-level pertamanya, yaitu EOS 300D (di beberapa negara dikenal dengan EOS Kiss Digital atau EOS Digital Rebel).
Kehadiran EOS 300D mendapatkan sambutan yang luar biasa. Desainnya yang compact, ringan mudah digunakan, serta harganya yang bersaing, menjadikan kamera ini banyak diminati, sekaligus menempatkannya sebagai pemimpin pasar kamera DSLR dunia.
Hal ini terus belangsung selama 13 tahun berturut-turut hingga tahun 2015. Berkat dukungan dan kepercayaan pelanggan, kamera seri EOS telah berhasil diproduksi hingga 80 juta unit.
Sementara itu, pada Agustus 2016, produksi lensa EF telah melampaui 120 juta unit. Canon terus menyempurnakan teknologi pencitraan dan mengembangkan EOS System secara konsisten, untuk memperluas dan menembus batasan kreativitas fotografi.
Baca Juga: Nikita Mirzani Umbar Bra, Netizen: Amit-amit!
Tahun 2008, Canon merilis EOS 5D Mark II, kamera DSLR pertama di dunia yang dilengkapi dengan fungsi video Full HD, adopsi kamera DSLR sebagai alat untuk merekam video secara profesional. Tahun 2012, teknologi video diubah untuk lingkup B-to- B dengan hadirnya Cinema EOS System.
Saat ini, total sudah ada 24 model kamera (termasuk kamera sinema, kamera film, dan compact-system camera), dengan 97 model lensa EF untuk memenuhi berbagai kebutuhan pengguna yang beragam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Update Terbaru Stardew Valley 1.7: Bocoran Ladang Baru hingga Tanggal Rilis
-
Riot Games Siapkan Perombakan Besar League of Legends pada 2027
-
Registrasi Kartu SIM Berbasis Biometrik Picu Kekhawatiran Keamanan Data Pribadi