Suara.com - Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Sumuel A Pangerapan membantah pembuatan akun media sosial di internet nantinya memerlukan sertifikat digital.
"Jadi konsep yang kemarin dikatakan bahwa untuk membuat akun perlu sertifikat itu sama sekali tidak benar. Saya tidak pernah mengatakan itu. Saya mengatakan, dalam akun, sosmed, habis itu ada sertifikat, jadi bukan jadi syarat untuk membuka akun di sosmed itu perlu sertifikat," katanya dalam Konferensi Pers yang digelar di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Rabu (22/2/2017).
Menurut dia, sosial media sendiri telah melakukan verifikasi terhadap para penggunanya melalui email. Nantinya melalui email tersebut, sosmed akan mengirimkan "password" untuk verifikasi.
Meski demikian, menurut dia, perkembangan ke depan adalah adanya satu data untuk satu orang. Dengan demikian, identitas pengguna dapat dipastikan keasliannya, meskipun memiliki sejumlah akun. Hal itu juga membantah pemberitaan terkait wacana satu orang satu akun.
"Bahwa ke depannya di dunia sosmed itu kita memberikan data yang sebenarnya, satu orang satu data, itu semua dunia lagi bicara itu, satu orang satu data," ucapnya menjawab pertayaan wartawan mengklarifikasi terkait pemberitaan satu orang satu akun.
Ia mengatakan, akun-akun palsu atau fiktif yang tidak benar datanya tidak memiliki nilai (value) bagi para pengembang sosial media.
"Tidak ada data yang benar, tidak ada nilainya buat mereka, mereka ingin mengumpulkan pengguna-penggunanya itu juga bisa terverifikasi supaya ada nilainya buat mereka dan itu sudah berjalan," tuturnya.
Untuk itu, tidak bisa dipungkiri bila perbincangan terkait dengan data identitas berkembang saat ini di dunia internet.
Klarifikasi ini disampaikan Kominfo setelah sebuah media nasional mewartakan bahwa pemilik akun media sosial di Tanah Air harus memiliki sertifikat digital. Sertifikat digital ini diwajibkan untuk mengurangi akun-akun palsu dan penyebaran berita palsu atau hoax di media sosial.
Rencana sertifikasi digital ini diutarakan setelah Kominfo bertemu dengan perwakilan Twitter pada Senin (20/2/2017) kemarin. (Antara)
Berita Terkait
-
Pengguna X Wajib Segera Daftarkan Ulang Kunci Keamanan Jika Tak Mau Kehilangan Akses ke Akun Pribadi
-
X Bikin Marketplace, Tapi Cuma untuk Jual Beli Akun Langka
-
Kenaikan Gaji PNS 2025: Hoax atau Fakta?
-
Perang Tweet: Perselisihan Nicki Minaj dan Cardi B Pecah di Media Sosial
-
Kareena Kapoor Dikabarkan Meninggal Dunia, Ini Fakta Sesungguhnya
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga Vivo Y21d Indonesia: HP Murah Bersertifikasi Militer, Baterai Jumbo
-
51 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Klaim Skin Burning Lily dan Mythos Fist
-
Moto Pad 60 Neo Resmi ke Indonesia, Tablet Murah Motorola Harga Rp 2 Jutaan
-
Trik Pindahkan Microsoft Office Tanpa Ribet: Simak Langkah Mudah Berikut
-
iQOO Z10R vs realme 15T: Duel Panas HP 3 Jutaan, Mana Punya Kamera Paling Oke?
-
7 Rekomendasi HP 3 Jutaan untuk Gaming, Cocok untuk Anak Sekolah hingga Dewasa Muda
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 November: Klaim Pemain 111-113 dan Belasan Ribu Gems
-
Moto G67 Power Rilis: HP Murah dengan Kamera Sony dan Baterai 7.000 mAh
-
5 Pilihan HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik untuk Multitasking dan Gaming
-
YouTube Hipnotis Masyarakat! Waktu Nonton Melonjak 20%, Siapa Sangka Ini Alasannya