Suara.com - Seorang jaksa negara bagian di Rusia, pada Jumat (29/4/2017), meminta pengadilan untuk menjatuhkan hukuman penjara tiga setengah tahun terhadap seorang pria yang bermain "Pokemon Go" di dalam gereja.
Menurut jaksa, pria yang adalah seorang blogger (penulis daring) itu menghasut kebencian berunsur keagamaan, kata seorang petugas pengadilan kepada Reuters, seperti dilansir Antara.
'Blogger' populer bernama Ruslan Sokolovsky (22 tahun) itu pada Agustus 2016 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan dirinya sedang bermain Pokemon dengan telepon genggamnya di sebuah gereja di Yekaterinburg.
Gereja itu dibangun di lokasi tempat kaisar terakhir Rusia beserta keluarganya dibunuh pada 1918.
Dalam video, yang berisi kata-kata kasar yang mengejek Kristen itu, Sokolovsky menyamakan Yesus Kristus dengan suatu karakter Pokemon dan mengatakan bahwa ia telah memutuskan untuk menjalankan permainan itu di gereja.
Ia mengatakan ia pernah menonton acara berita, yang melaporkan bahwa orang-orang yang melakukannya didenda atau dijebloskan ke penjara.
Tak lama setelah video itu muncul, kejaksaan negara bagian mengeluarkan tuntutan bahwa Sokolovsky telah menghasut kebencian keagamaan.
Tuntutan itu sama dengan yang dikenakan terhadap kelompok musik punk Pussy Riot pada 2012.
Pussy Riot pada tahun itu melakukan unjuk rasa di sebuah gereja keuskupan untuk menentang Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca Juga: Pokemon Go Masih Dimainkan 65 Juta Pengguna Aktif Tiap Bulan
"Saya yakin, tidak ada alasan untuk membebaskan terdakwa dari kewajiban untuk mempertanggungjawabkan (tindakannya, red)," kata jaksa, seperti dilaporkan kantor berita TASS.
"Juga tidak ada alasan untuk menghukumnya dengan membayar denda ... Saya meminta agar pengadilan menjatuhkan hukuman 3,5 tahun di penjara pengasingan baginya." Sokolovsky, yang sebelumnya dikurung di pusat penahanan praperadilan, saat ini sedang ditahan di rumah.
"Saya kaget," kata Sokolovsky di pengadilan setelah mendengar permintaan jaksa, seperti yang digambarkan melalui video persidangan.
"Saya pernah dipenjara, selama tiga bulan, dan yang sekarang ini adalah pintu ke neraka.
"Saya tidak menganggap diri saya sebagai seorang ekstremis, mungkin saya idiot, tapi bukan ekstremis."
Pengadilan dijadwalkan mengeluarkan putusan pada 11 Mei.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Andalkan Snapdragon 7s Gen 4, Segini Skor AnTuTu Redmi Pad 2 Pro
-
Teaser Beredar, Realme GT 8 Pro Aston Martin F1 Limited Edition Siap Rilis
-
23 Kode Redeem FC Mobile 3 November: Dapatkan Pemain OVR 113, Gems, dan Rank Up Token Gratis!
-
Bracket dan Hasil Playoff MPL ID S16: ONIC Jadi Juara, AE Nomor 2
-
23 Kode Redeem FF 3 November: Segera Klaim Skin M1014, SG2 One Punch Man, dan Bundle Eksklusif!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
TikTok Rilis Dua Fitur AI Baru: Permudah Kreator Mengolah Konten
-
Philips Siap Hadirkan HP Baru, Desain Mirip iPhone
-
2 Cara Mudah Ngeprint Dokumen dari iPhone, Tutorial Cepat Anti Ribet!
-
Kehidupan di Palung Terdalam: Temuan Moluska Purba Ungkap Rahasia Evolusi Laut?