Suara.com - Berbahagialah seseorang yang meninggal ketika melakukan hal nang dicintainya, begitulah yang terjadi pada seorang kakek berusia 67 tahun di Singapura.
Kakek itu meninggal dunia setelah menangkap jenis Pokemon langka dalam permainan simulator populer “Pokemon Go”.
Mirror, laman berita daring berbasis di Inggris, Selasa (6/3/2017), memberitakan sang kakek mendadak meninggal setelah berhasil “menangkap” Pokemon langka bernama Lapras, di daerah Marina Bay Sands.
“Kami menemukannya sudah tergeletak, dan ada telepon pintar digenggamannya. Pada layar teleponnya, ada tampilan game Pokemon Go. Dia baru saja menangkap Lapras,” tutur saksi mata.
Warga sekitar lantas membawa kakek itu ke Singapore General Hospital, tapi nyawanya sudah tak tertolong. Dokter di rumah sakit itu mengatakan, sang kakek meninggal karena serangan jantung.
Ironis, si kakek meninggal pada hari yang sama saat anggota keluarganya ada yang berulang tahun. Istri si kakek menuturkan, suaminya itu pamit pergi untuk bermain Pokemon setelah menghadiri acara ultah keluarga.
“Dia sudah lama menyukai permainan Pokemon Go. Kalian tahu, dia seperti anak kecil ketika memainkan game itu,” kenang sang istri.
salah satu anggota keluarganya ada yang berulang tahun. Sang istri mengatakan, ia pergi setelah acara ulang tahun berlangsung. "Ia sangat suka main itu (Pokemon Go), seperti anak kecil,” kata sang istri.
Kematian kakek itu lantas mendunia melalui media-media sosial. Tak ayal, gamers—sebutan untuk orang-orang yang gemar permainan simulator—di seantero dunia turut berduka dan mengucapkan penghormatan terhadap “Si Gamers Tua” itu.
Baca Juga: Tiga Saudara Bunuh Bocah Perempuan untuk Persembahan Dukun
Bukan apa-apa, bagi gamers, si kakek patut dihormati karena dinyatakan sebagai ”Pokemon Go Garis Keras”. Sebab, menurut informasi dari staf Singapore General Hospital kepada media, kakek itu sudah menangkap 200 jenis Pokemon. Kakek tersebut sudah berada di level 28 permainan itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
Terkini
-
Cara Baru Bayar IPL, Lebih Hemat dan Praktis lewat OneSmile
-
Meluncur Pekan Depan, Oppo Reno 15c Jadi Anggota Baru Seri Reno 15
-
Game Destiny 2 Mengecewakan, Sony Telan Kerugian Rp 3,4 Triliun
-
HP Xiaomi Kamu Bisa Jadi PC Berkat Fitur Chrome Baru, Begini Caranya
-
Prediksi Cuaca Hari Ini: Potensi Hujan Petir di Jakarta dan Sebagian Jawa Timur
-
7 HP Murah Kamera Bagus untuk Penjual Live TikTok Mulai Rp1 Jutaan
-
Menkeu Purbaya Mengajar di Sekolah, Semua Staf Disuruh Keluar, Netizen: Bukan Nyari Panggung!
-
Astronom Temukan Sinyal Radio dari Komet 3I/ATLAS, Tapi Bukan dari Alien
-
Bukan Alien, Ini Penjelasan Ilmiah di Balik Sinyal Radio dari Komet 3I/ATLAS
-
Microsoft Mau 500 Ribu Orang Indonesia Melek Teknologi AI di 2026