Suara.com - Australia menjadi salah satu negara yang tidak ada di daftar 200.000 korban serangan ransomware WannaCry global. Tapi pemerintahan mereka tetap menganggap serangan tersebut bukan hal sepele.
Profesor Associate dari RMIT University, Mark Gregory setuju dan mengatakan bahwa tidak selamanya negara akan aman dari serangan berikutnya.
"Anda bisa melakukan semua tindakan pencegahan, tapi mungkin Anda bisa terkena serangan ini," katanya.
Buat Anda yang sudah menjadi korban serangan global ini, Profesor Gregory memiliki tips yang bisa dilakukan. Jika sudah positif terjangkit ransomware WannaCry, putuskan koneksi PC Anda dari jaringan yang terhubung dengannya, lalu matikan.
Profesor Gregory mengatakan, apa yang terjadi selanjutnya tergantung jika Anda menggunakan PC rumahan atau di tempat kerja. Jika berada di rumah, hubungi perusahaan IT lokal yang bisa mengembalikan komputer Anda. Tapi jika sedang bekerja, hubungi bagian IT internal, lalu pastikan pemberitahuan dikirimkan kepada semua orang tentang serangan tersebut.
Dan jika Anda diminta sejumlah uang untuk mendapatkan data kembali, Profesor Gregory menyarankan untuk tidak memenuhi permintaan tersebut.
"Saya tidak percaya bahwa orang seharusnya membayar penjahat," kata Profesor Gregory.
Sementara itu, Direktur Pusat Penelitian Keamanan Cyber di Deakin University, Profesor Yang Xiang, mengatakan kepada ABC bahwa tidak etis membayar uang tebusan.
"Jika Anda terus membayar uang tebusan, itu sebenarnya membantu penyerang untuk menumbuhkan industri ini," katanya.
Baca Juga: Tips Meminimalisasi Komputer Terinfeksi Ransomware WannaCry
Tapi buat Anda yanng sudah terlanjur memenuhi permintaan tersebut, menurut Profesor Gregory, ini akan menjadi pertaruhan bernilai demi mendapatkan data-data Anda kembali.
Setelah membayar, tentu Anda akan berfikir kapan akan mendapatkan data tersebut. Jawabannya adalah tidak akan.
"Umumnya jika Anda terkena ransomware, satu-satunya pendekatan yang bisa dilakukan sekarang adalah menginstal ulang [semuanya] komputer," katanya.
Singkatnya, pencegahan lebih baik daripada mengobati. [ABC]
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
HP Murah HMD Vibe 2 Siap Debut: Desain Mirip iPhone, Harga Diprediksi Sejutaan
-
Xiaomi Home Screen 11 Muncul di Toko Online, Pusat Kontrol Lebih Premium
-
Honor Win Segera Rilis: Usung Baterai 10.000 mAh, Skor AnTuTu 4,4 Juta Poin
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Bersama Ibu, Siap Pakai untuk Rayakan Hari Ibu Besok
-
5 Smartwatch GPS dengan Baterai Tahan Lama, Aman Dipakai setiap Hari
-
6 HP Snapdragon 256 GB Termurah Mulai Rp2 Jutaan, Cocok untuk Gaming Ringan
-
5 Rekomendasi Tablet dengan SIM Card untuk Hadiah Natal Anak
-
5 HP Snapdragon RAM 8 GB untuk Multitasking Lancar Harga Rp2 Jutaan
-
5 HP RAM 12 GB di Bawah 2 Juta Terbaik 2025; Waspada Harga Naik, RAM Langka
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 21 Desember 2025, Ada Skin Winterland dan Diamond Gratis dari ShopeePay