Suara.com - Akhirnya, skor sempurna untuk permainan klasik arcade Ms Pac-Man telah tercapai, meski bukan oleh manusia. Maluuba, tim pembelajaran mendalam yang diakuisisi oleh Microsoft pada bulan Januari, telah menciptakan sebuah sistem AI.
Sistem AI (Artificial Intellegence) ini belajar bagaimana mencapai nilai titik maksimum game 999.900 pada Atari 2600. Sistem tersebut menggunakan kombinasi unik dari pembelajaran penguatan dengan metode membagi dan mengalikan.
Periset AI memiliki kecenderungan yang terdokumentasi untuk menggunakan video game dalam menguji pembelajaran mesin. Mereka memiliki kemampuan lebih baik dalam meniru kekacauan dunia nyata dalam lingkungan yang terkendali versus permainan statis seperti catur.
Pada tahun 2015, AI DeepMind dari Google dapat mempelajari bagaimana menguasai 49 game Atari dengan menggunakan pembelajaran penguatan, yang memberikan umpan balik positif atau negatif setiap kali AI mencoba memecahkan masalah.
Meskipun AI telah menaklukkan banyak permainan retro, Pac-Man tetap sulit dipahami selama bertahun-tahun. Permainan ini sulit diprediksi.
Ternyata itu menjadi sesuatu yang terus diuji manusia. Banyak yang mencoba meraih nilai tertinggi dan hanya mendekati 266.330 versi Atari 2600.
Jumlah 999.900 sulit dicapai dan sejauh ini hanya bisa dicapai oleh manusia dengan cara yang curang.
Maluuba menggunakan AI untuk mengalahkan permainan dengan memecahnya menjadi pekerjaan yang harusnya ditugaskan ke lebih dari 150 agen. Tim kemudian mengajarkan AI menggunakan apa yang mereka sebut Hybrid Reward Architecture, kombinasi pembelajaran penguatan dengan metode membagi dan mengalikan.
"Ada interaksi yang bagus ini. Antara apa yang harus mereka lakukan, dan di satu sisi, bekerja sama berdasarkan preferensi semua agen, tapi pada saat bersamaan setiap agen hanya memperhatikan satu masalah saja. Ini menguntungkan keseluruhannya," kata Harm Van Seijen, seorang peneliti dengan Maluuba.
Baca Juga: Kecerdasan Buatan Google, AlphaGo Diputuskan Pensiun
Maluuba mengatakan bahwa versi Hybrid Reward Architecture of AI learning ini memiliki aplikasi praktis dan ekspansif, seperti mampu membantu memprediksi prospek penjualan perusahaan, atau membuat kemajuan dalam pemrosesan bahasa alami. Tonton Microsoft menjelaskan metodenya di atas. [The Verge]
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Spesifikasi Xiaomi 17 Pro Max: Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5, Layar Belakang ala Mi 11 Ultra
-
Vivo Segera Rilis Sistem Operasi OriginOS ke Luar China, Gantikan FunTouch OS
-
Realme GT 8 Pro Debut Pakai Snapdragon 8 Elite Gen 5, Skor AnTuTu Tembus 4 Juta Lebih
-
Vivo V60 Lite Masuk Indonesia 2 Oktober, Intip Spesifikasinya
-
Komdigi Sebut Indonesia Harus Mandiri Kembangkan AI biar Tak Bergantung Teknologi Asing
-
13 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September 2025: Skuad Mesti Gahar, Pele dan Petit Menantimu
-
25 Kode Redeem FF Terbaru 28 September 2025, Klaim Diamond dan Bundle Langka Sekarang
-
4 HP dengan Kamera Stabil di Bawah Rp3 Juta: Cocok untuk Konten Harian dan Video Anti-Goyang
-
Mending Beli iPhone 13 atau iPhone 16e? Duel iPhone Murah
-
27 Prompt Gemini AI Edit Foto Pasangan Jadi Ala Studio Profesional