Suara.com - Angkatan Darat Amerika Serikat telah memerintahkan jajarannya untuk berhenti menggunakan drone perusahaan Cina, SZ DJI Technologi, demikian diwartakan Reuters, Minggu (6/8/2017). Kebijakan itu diambil karena drone-drone DJI diduga memiliki celah keamanan siber.
Dalam sebuah memo online bertanggal 2 Agustus, AD AS memerintahkan jajarannya agar tak menggunakan semua drone yang menggunakan komponen maupun peranti lunak DJI.
Semua personel AD AS diperintahkan untuk "menghentikan semua penggunaan (drone DJI), meng-uninstall semua aplikasi DJI, mencopot dan mengamankan semua baterai/memori (DJI) sesuai arahan."
Dari memo tersebut juga terungkap bahwa drone-drone DJI merupakan drone yang paling banyak digunakan AD AS. Selain memo, AD AS juga berencana untuk mengeluarkan pernyataan resmi terkait kebijakan itu, demikian kata juru bicara Dov Schwartz.
Keputusan itu diambil setelah laboratorium riset AD dan Angkatan Laut AS pada Mei lalu menemukan adanya celah keamanan pada teknologi yang digunakan produk-produk DJI. AL AS sendiri telah sejak Mei mengeluarkan memo berisi perintah untuk menghentikan penggunaan semua drone DJI.
Adapun DJI, dalam sebuah pernyataan resmi, menyatakan "terkejut dan kecewa" atas larangan AD AS terhadap produk-produknya. DJI mengaku tak diajak bicara sebelum putusan itu diambil.
DJI juga berencana menghubungi AD AS untuk meminta penjelasan soal "celah keamanan siber" dalam produk-produknya. DJI juga bersedia bekerja sama dengan Departemen Pertahanan AS di Pentagon untuk mengatasi masalah tersebut.
Menurut analisis Goldman Sachs dan Oppenheimer, dua perusahaan keuangan di AS, DJI pada 2016 diperkirakan menguasai 70 persen pasar drone komersial di dunia. Nilai pasar itu, termasuk pasar militer, diperkirakan sebesar lebih dari 100 juta dolar AS dalam lima tahun ke depan.
Berita Terkait
-
Tak Hanya Motor, Kawasaki Kini Bikin Mesin Pesawat Nirawak
-
DJI Mau Terjun ke Pasar Kamera Mirrorless, Tantang Canon-Sony dkk
-
XLSMART dan ASTRAtech Luncurkan Inovasi Drone Otonom Cerdas Berbasis 5G, Kirim Barang Lebih Cepat
-
Berapa Harga Drone? Ini 5 Rekomendasi Terbaik untuk Pemula Mulai 500 Ribuan
-
Atraksi Drone dan Kembang Api Hiasi Puncak Perayaan HUT RI ke-80
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Oppo A5i Pro 5G Resmi ke RI, HP Murah Punya Durabilitas Standar Militer
-
5 Rekomendasi Kamera Murah Berkualitas: Cocok Buat yang Baru Mulai Ngonten!
-
Ilmuwan Pastikan Kawah Silverpit di Laut Utara Tercipta akibat Asteroid
-
Jumat Berkah, Kode Melimpah: 31 Kode Redeem FF 3 Oktober 2025 Siap Diklaim, Ada Vector Batik
-
15 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 3 Oktober 2025, Peluang Gaet Nedved Gratis Di Depan Mata
-
6 Cara agar Foto Profil WhatsApp Tidak Pecah dan Tetap Jernih
-
Komdigi Mau Transaksi HP Second Bisa Balik Nama, Mirip Jual Beli Motor
-
HP Murah Huawei Nova 14i Resmi Debut: Layar Hampir 7 Inci dan Baterai 7.000 mAh
-
Biznet Gio Kenalkan Layanan AI Murah, Bayarannya Cuma per Jam
-
Claude AI Apakah Gratis? Simak Fitur dan Cara Menggunakannya