Suara.com - Sebuah perusahaan rintisan di Jerman berencana membangun menara telekomunikasi seluler pertama di permukaan bulan. Dengan demikian, seorang astronot yang mendarat di bulan pada 2018 nanti diharapkan sudah bisa menggunakan telepon seluler saat bertualang di permukaan satelit Bumi itu.
Part Time Scientist (PTS), sebuah perusahaan rintisan Jerman yang ikut dalam sayembara bertajuk Google Lunar X Prize, berencana untuk mengirim sebuah wahana pendarat di bulan pada 2018.
,
Wahana itu akan akan dibekali dua unit rover atau kendaraan beroda empat khusus antariksa, yang dipersenjatai dengan teknologi LTE untuk mendukung komunikasi berbasis ponsel di permukaan bulan.
"Kami bekerja sama dengan Vodavone untuk menyedikan stasiun-stasiun telekomunikasi berbasis LTE di bulan," kata Karsten Becker, kepala pengembangan dan pengintegrasian elektronik startup tersebut.
"Tujuan kami adalah menyediakan layanan telekomunikasi komersial di bulan," imbuh Becker kepada Space.com pada akhir pekan ini.
Teknologi PTS ini akan dibawa ke luar angkasa oleh roket Falcon 9 milik perusahaan antariksa SpaceX pada akhir 2018. Karenanya Becker yakin PTS akan menjadi perusahaan swasta pertama yang mendarat di permukaan bulan, mengalahkan pesaing lain di kompetisi Google Lunar X Prize.
Falcon 9 rencananya akan membawa roket milik PTS bernama Alina hingga ke orbit geostasioner, yang titik tertingginya berada di jarak 42.000km dari permukaan Bumi. Dari situ Alina akan terbang mendekati bulan sendiri.
"Kami akan mendarat di bulan dan menurunkan dua buah rover, yakni Audi Lunar Quatro rover," kata Becker, sembari menambahkan roket itu akan mendarat di lokasi yang sama dengan misi Apollo 17 pada 1972 silam.
Kedua rover itu, jelas Becker, pada dasarnya adalah ponsel yang mengirim video ke Aline, yang berfungsi sebagai stasiun LTE. Alina akan mengirim data-data itu ke Bumi. Kedua rover itu akan menggunakan tenaga listrik yang dihasilkan oleh panel surya untuk beroperasi.
"Menggunakan model LTE untuk berkirim data memang jauh lebih efisien ketimbang menggunakan sistem komunikasi langsung di Bumi," beber Becker.
Berita Terkait
-
Link Live Streaming Supermoon 5 November 2025: Amati 'Fenomena Bulan Besar' Lebih Dekat
-
3 Fakta Supermoon 5 November 2025: Jarak Paling Dekat, Bulan Makin Besar dan Terang
-
Rezeki Lancar! 3 Zodiak Ini Diprediksi Panen Cuan Sepanjang November 2025
-
5 Shio Paling Beruntung 30 Oktober 2025, Siap-Siap Ketiban Rezeki di Akhir Bulan
-
Viral Pengantin Baru Terkena Honeymoon Cystitis H+7 usai Menikah, Apa Itu?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga Vivo Y21d Indonesia: HP Murah Bersertifikasi Militer, Baterai Jumbo
-
51 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Klaim Skin Burning Lily dan Mythos Fist
-
Moto Pad 60 Neo Resmi ke Indonesia, Tablet Murah Motorola Harga Rp 2 Jutaan
-
Trik Pindahkan Microsoft Office Tanpa Ribet: Simak Langkah Mudah Berikut
-
iQOO Z10R vs realme 15T: Duel Panas HP 3 Jutaan, Mana Punya Kamera Paling Oke?
-
7 Rekomendasi HP 3 Jutaan untuk Gaming, Cocok untuk Anak Sekolah hingga Dewasa Muda
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 November: Klaim Pemain 111-113 dan Belasan Ribu Gems
-
Moto G67 Power Rilis: HP Murah dengan Kamera Sony dan Baterai 7.000 mAh
-
5 Pilihan HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik untuk Multitasking dan Gaming
-
YouTube Hipnotis Masyarakat! Waktu Nonton Melonjak 20%, Siapa Sangka Ini Alasannya