Suara.com - Teknologi dan industri luar angkasa identik dengan negara-negara maju dan kaya. Lihat saja Amerika Serikat dengan NASA, Eropa dengan ESA, atau Rusia dengan Roscosmos.
Bahkan negara berkembang seperti India, sudah mampu mengirim satelit ke antariksa berkat perkembangan industri antariksanya yang termasuk salah satu yang paling pesat di Asia bahkan dunia.
Karenanya, pengumuman pemerintah Australia pada Senin (25/9/2017), untuk membentuk badan antariksa mengejutkan dunia. Menurut BBC, Australia adalah satu dari sedikit negara maju yang belum memiliki badan antariksa nasional.
Memang di antara negara-negara anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) - negara-negara dengan pendapatan tertinggi di dunia - hanya Australia dan Islandia yang tak memiliki badan antariksa nasional.
"Industri antariksa global telah berkembang sangat cepat dan sangat krusial bagi Australia untuk menjadi bagian dari perkembangan ini," kata Michaelia Cash, pelaksana tugas Menteri Sains Australia.
"Badan antariksa nasional akan memastikan kami memiliki rencana strategis jangka panjang yang mendukung pengembangan dan pengaplikasian teknologi antariksa, dan mengembangkan industri antariksa domestik," imbuh dia.
Pemerintah Australia, dalam analisisnya mengatakan bahwa industri antariksa global saat ini telah bernilai 323 miliar dolar Amerika Serikat.
Selama ini Australia sangat tergantung pada negara lain, terutama Amerika Serikat, untuk meluncurkan satelit dan mengakses data observasi Bumi.
Ironisnya, Australia dalam sejarahnya adalah negara ketiga di dunia yang pernah meluncurkan satelit setelah AS dan Rusia.
Australia meluncurkan satelit bernama WRESAT pada 29 November 1967 dari pangkalan Woomera Range Complex di yang dioperasikan oleh angkatan udara Australia di kawasan selatan negeri itu.
Berita Terkait
-
Temukan Celah Sistem NASA, Remaja Pekanbaru Ini Diganjar Penghargaan
-
Melihat Gunung Purba Tempat Para Astronaut Latihan
-
Pertama Kali, Teleskop Luar Angkasa James Webb Perlihatkan Foto Mars
-
Dampak Invasi di Ukraina, Eropa Akhiri Kerja Sama Misi Mars dengan Rusia
-
Diluncurkan 2 Dekade Lalu, Pengorbit Mars Eropa Akan Diperbarui Dari Windows 98
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga Vivo Y21d Indonesia: HP Murah Bersertifikasi Militer, Baterai Jumbo
-
51 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Klaim Skin Burning Lily dan Mythos Fist
-
Moto Pad 60 Neo Resmi ke Indonesia, Tablet Murah Motorola Harga Rp 2 Jutaan
-
Trik Pindahkan Microsoft Office Tanpa Ribet: Simak Langkah Mudah Berikut
-
iQOO Z10R vs realme 15T: Duel Panas HP 3 Jutaan, Mana Punya Kamera Paling Oke?
-
7 Rekomendasi HP 3 Jutaan untuk Gaming, Cocok untuk Anak Sekolah hingga Dewasa Muda
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 November: Klaim Pemain 111-113 dan Belasan Ribu Gems
-
Moto G67 Power Rilis: HP Murah dengan Kamera Sony dan Baterai 7.000 mAh
-
5 Pilihan HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik untuk Multitasking dan Gaming
-
YouTube Hipnotis Masyarakat! Waktu Nonton Melonjak 20%, Siapa Sangka Ini Alasannya