Suara.com - Bentuk kehidupan paling sederhana di Bumi diperkirakan muncul sekitar 3,95 miliar tahun silam. Ketika itu Bumi, yang masih belia, masih kerap dihantam komet dan memiliki sangat sedikit oksigen.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan jurnal Nature, Rabu (27/9/2017), para ilmuwan menunjukkan apa yang mereka klaim sebagai fosil terpurba di Bumi yang ditemukan menempel pada batuan sedimen tua di Labrador, Kanada. Fosil itu berupa butiran grafit, yang merupakan salah satu jenis karbon.
Sebelumnya pada Maret sejumlah peneliti lain mengklaim bahwa kehidupan tertua di dunia telah ditemukan di Quebec, Kanada. Usia fosil itu diperkirakan sekitar 3,8 miliar sampai 4,3 miliar tahun.
Tetapi para peneliti dalam studi terbaru ini menyangsikan temuan itu karena "proses penghitungan usia karbon itu sangat kontroversial".
"Ini adalah bukti tertua," klaim Tsuyoshi Komiya dari University of Tokyo Jepang, dalam sebuah surat elektronik kepada AFP, "Sampel kami juga adalah batuan supracrustal tertua di Bumi."
Fosil-fosil organisme tertua memang sudah sangat jarang ditemukan dan batuan yang tersisa dari periode kehidupan awal di Bumi lazimnya sudah dalam kondisi yang tak ideal untuk diteliti.
Salah satu faktor paling sulit bagi para ilmuwan dalam riset seperti ini adalah untuk memastikan bahwa fosil (yang biasanya sudah membatu) yang ditemukan memang diproduksi oleh organisme hidup, bukan oleh proses geologi.
Adapun tujuan penelitian ini bukan hanya untuk mencari tahu asal mula kehidupan di Bumi, tetapi juga untuk menemukan kemungkinan adanya kehidupan atau sisa kehidupan di planet lain, seperti Mars.
Dalam studi terbaru ini Komiya dan timnya menganalisis grafit, sejenis karbon yang biasa digunakan sebagai anak pensil, yang ditemukan di bebatuan di Saglek Block, Labrador.
Mereka menganalisis komposisi isotop yang dikandungnya dan menyimpulkan bahwa grafit itu merupakan biogenic atau diproduksi oleh organisme hidup. Meski demikian, bentuk atau identitas organisme penghasil gratif itu masih misterius.
"Kami akan meneliti isotop lain seperti nitrogen, sulfur, besi, dan mineral lainnya dari sampel itu untuk mengidentifikasi jenis organisme apa yang menghasilkannya," jelas Komiya.
Ia juga mengatakan akan bisa memperkirakan lingkungan tempat organisme itu hidup dengan menganalisis komposisi kimia dari batuan tersebut.
Jika temuan Komiya dkk ini akurat, maka itu artinya kehidupan di Bumi muncul tak begitu lama - dari sudut pandang geologis - setelah Planet Biru ini terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu.
Berita Terkait
-
BBRI Gabung BUMI dan DEWA, Jadi Saham Idola Investor Sesi I IHSG Hari Ini
-
Saham Emiten Keluarga Bakrie Mulai Bangkit dari Kubur
-
Teknologi Cerdas untuk Bumi Lebih Bersih: Mengelola Emisi dengan Data
-
DEWA dan BUMI Meroket, IHSG Menguat ke Level 8.693 dengan Transaksi 19 Triliun
-
Daftar Pemilik Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), Publik Punya Jatah 'Kecil'?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya