Suara.com - Firma riset IDC merilis laporan pasar smartphone di Indonesia pada kuartal III 2017. Pada periode ini, tercatat 7,2 juta ponsel dikapalkan atau menurun 8.6 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Kendati mengalami penurunan, IDC memprediksi bahwa pasar smartphone akan kembali menggeliat di kuartal IV 2017.
"Terlepas dari perlambatan aktivitas ritel musiman setelah periode Lebaran, beberapa perusahaan smartphone mengambil kesempatan untuk membersihkan inventaris mereka untuk membuat jalan bagi serangkaian model baru yang akan diluncurkan pada Q4, ketika aktivitas ritel diharapkan untuk ambil lagi," kata Associate Market Analyst, IDC Indonesia, Risky Febrian, dalam situs resmi IDC.
Terlepas dari penurunan pengapalan smartphone, posisi lima besar pemain smartphone di Indonesia tidak mengalami banyak perubahan. Samsung tetap menguasai pasar Indonesia dengan pangsa pasar 30 persen.
Di bawah Samsung terdapat Oppo dengan raihan pangsa pasar sebesar 25.5 persen. Posisi selanjutnya diisi oleh Advan (8,3 persen), Vivo (7,5 persen), dan Xiaomi (5,2 persen) masing-masing di urutan ketiga, keempat, dan kelima.
Terkait posisi lima besar, IDC menyoroti dominasi vendor smartphone China. Terlihat, ada tiga vendor Cina yang menempati lima besar. Menurut IDC, Vivo dan Oppo sama-sama memiliki kegiatan pemasaran yang cukup agresif untuk menarik konsumen. Di sisi lain, Xiaomi meningkatkan kehadiran di ritel offline di daerah berpenduduk padat
Sementara itu, satu-satunya merek lokal, Advan, mencoba membedakan dirinya dengan meningkatkan pemasaran ekosistem IdOS-nya, memperkenalkan fitur keamanan seperti "Xlocker" dan "Privacy Protector" sebagai fitur uniknya.
IDC juga menyoroti bahwa harga jual rata-rata Smartphone naik menjadi USD 193 atau setara Rp2,6 juta, meningkat tajam sebesar 9% persen QoQ dan 31 persen YoY, karena banyak model smartphone populer dari Samsung dan OPPO berada pada titik harga lebih tinggi dari sebelumnya.
Di kuartal mendatang, IDC memprediksi bahwa para perusahaan smartphone akan melakukan berbagai kampanye pemasaran, khususnya yang terkait dengan game mobile.
"Dari sudut pandang pemasaran, mereka akan memanfaatkan tren game mobile dengan menghubungkan diri mereka dengan game mobile yang cepat menjadi populer terutama di kalangan kaum muda," kata Febrian.
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru: Dapatkan Skill Boost, Coin Bonus, dan Item Premium Gratis!
-
25 Kode Redeem FF 16 November: Dapatkan Loot Crate & Item Premium Gratis Sekarang Juga!
-
6 Tablet Rp1 Jutaan untuk Edit Video Ringan, Cocok Bagi Content Creator yang Baru Terjun di Sosmed
-
5 HP Murah Cocok untuk Driver Ojol: RAM 8GB, Aman Kena Air Hujan & Layar Jernih
-
Bocoran Pengembangan Game MMO Horizon, Sasar Pengguna Seluler
-
5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
-
Rahasia Perbedaan Wajah Neanderthal dan Manusia Modern Akhirnya Terungkap
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 16 November 2025: Waspada Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah
-
34 Kode Redeem FF 16 November 2025: Klaim Emote Bucin & Skin FFWS Permanen untuk Survivor Sejati!
-
17 Kode Redeem FC Mobile sebelum Event FootyVerse Lenyap, Ada 20.000 Gems dan WInger Lincah OVR 112