Suara.com - Seorang psikiater dari Universitas Yale, Amerika Serikat memperingatkan bahwa kejiwaan Presiden Donald Trump semakin tidak stabil dalam beberapa hari terakhir dan hal ini bisa menempatkan AS dan bahkan dunia dalam bahaya.
Bandy Lee, dalam suratnya kepada surat kabar New York Times, juga meminta agar publik dan para anggota dewan perwakilan rakyat AS menuntut Trump diperiksa secara psikologi.
"Dia tak lagi mengenali realitas," kata Lee kepada CNBC, Jumat (1/12/2017) waktu Amerika Serikat.
Lee, yang menyunting buku berjudul "The Dangerous Case of Donald Trump: 27 Psychiatrists and Mental Healt Experts Asses a President", dalam suratnya menulis bahwa ratusan pakar kesehatan jiwa kini sangat risau akan kejiwaan Trump.
Mereka bahkan membentuk sebuah kelompok bernama National Coalition of Concerned Mental Health Experts dengan website dangerouscase.org.
"Kami semua sepakat Trump berbahaya," ujar dia.
Dalam suratnya Lee menulis bahwa pada saat ini para pakar kesehatan jiwa menyaksikan bahwa Trump semakin tak stabil dan bahkan sudah menunjukkan gejala-gejala dekompensasi, seperti kehilangan hubungan dengan realitas, semakin tak stabil, semakin tak bisa diprediksi, dan semakin tertarik pada kekerasan sebagai cara untuk mengatasi masalah kejiwaannya.
"Karakteristik ini membawa negara kita dan dunia pada risiko bahaya ekstrem," tulis Lee.
Biasanya, terang Lee, menghadapai pasien dengan gejala seperti ini para psikiater akan mengurungnya, menjauhkannya dari senjata, dan segera melakukan evaluasi kejiwaan.
"Tetapi karena Trump adalah presiden kami tak bisa melakukan tindakan ini. Tetapi mengingat besarnya kekuasaan presiden dan aksesnya terhadap jenis senjata (yang berkekuatan besar), gejala-gejala ini seharunya semakin membuat kita khawatir," tulis dia lebih lanjut.
"Kami mendesak publik dan para anggota parlemen negara ini untuk menuntut dilakukannya evaluasi terhadap presiden. Kini kami tengah menyusun panel pakar yang independen, yang mampu menjalankan semua tindakan medis standar yang diperlukan," beber Lee.
Meski demikian karena alasan etika, Lee menolak mengatakan bagaimana Trump seharusnya didiagnosa. Tetapi berdasarkan perilakunya akhir-akhir ini, jelas Lee, Trump tampaknya bereaksi negatif terhadap stres yang dipicu oleh penyelidikan atas tim kampanyenya yang diduga berhubungan erat dengan pemerintah Rusia, perang urat syaraf dengan Korea Utara, dan semakin menurunnya popularitas di publik AS.
Berita Terkait
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
-
Gara-gara Ini, Harga Mobil Jepang dan Korsel Naik 15 Persen
-
FBI Gelar Sayembara Tangkap Penembakan Charlie Kirk, Dapat Hadiah Uang Tunai Rp 1,65 Miliar
-
Profil Charlie Kirk, Anak Emas Donald Trump yang Tewas Ditembak Saat Berpidato
-
Charlie Kirk Ditembak Siapa? Tewas saat Pidato di Kampus Utah, Donald Trump Berduka
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Redmi 15C 5G Resmi, HP Murah Xiaomi dengan Kamera 50MP dan Baterai 6.000 mAh
-
Samsung Galaxy A17 4G Masuk Indonesia, HP Rp 2 Jutaan dengan Kamera 50MP
-
Meta Ray-Ban Display: Kacamata Pintar Calon Pengganti Smartphone, Cukup Kontrol dari Tangan
-
Ray-Ban Meta 2 Resmi Dirilis, Kacamata Pintar Bisa Rekam Video 3K
-
Oppo Siapkan ColorOS 16, Kapan Tanggal Rilis Resminya?
-
53 Kode Redeem FF Hari Ini 18 September 2025, Klaim Evo Gun hingga Skin Scar Megalodon
-
Redmi K90 Kantongi Sertifikasi Anyar, Ungkap Teknologi Pengisian Daya Ini
-
Deretan iPhone Paling Worth It di September 2025: Harga Terjangkau, iOS Mumpuni
-
14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 18 September 2025, Klaim Gems hingga Pemain OVR 111
-
Cara Buat Wallpaper 3D di iOS 26, Ubah Lock Screen iPhone Jadi Android