Suara.com - Twitter pada pekan lalu menjadi sorotan karena tak menghapus tiga buah video anti-Islam yang di-retweet oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam akun Twitter pribadinya.
Video-video itu awalnya diunggah ke Twitter oleh Jayda Fransen, pimpinan Britain First, sebuah organisasi sayap kanan yang terkenal rasis dan anti-Islam di Inggris. Tetapi pada 28 November pekan lalu, Trump justru me-retweet video-video itu dan menyebarkannya kepada sekitar 43 juta follower-nya.
Trump sudah pasti langsung dikecam. Tak kurang dari Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mengkritik Trump gara-gara aksinya itu. Twitter juga jadi sasaran, karena dinilai abai sehingga membiarkan video-video itu menyebar luas di internet.
Dihujani kritik, Twitter malah memberikan jawaban yang tak konsisten. Pada Kamis (30/11/2017), Twitter mengatakan bahwa video-video itu tak dihapus karena "mengandung kepentingan publik."
"Untuk memastikan publik memiliki kesempatan melihat sebuah isu dari berbagai sisi, maka kami kadang-kadang mengizinkan konten kontroversial (diunggah)," kata juru bicara Twitter.
Tetapi sehari kemudian, Twitter mengubah penjelasannya.
"Kami keliru mengemukakan alasan, mengapa kami tak mengambil tindakan terhadap video-video pada awal pekan ini," tulis CEO Twitter, Jack Dorsey dalam kicauannya, Jumat (1/12/2017).
Twitter, lewat akun resminya, kemudian menjelaskan bahwa video-video kontroversial yang berisi konten-konten sadistis itu, tak dihapus karena masih sesuai dengan kebijakan perusahaan.
"Video-video ini tak dihapus karena memiliki nilai berita," tulis Twitter.
Ini bukan kali pertama Twitter dikritik gara-gara ulah Trump. Pada September lalu, Twitter didesak menghapus akun Trump, setelah sang presiden melalui akunnya mengancam akan "melenyapkan Korut".
Tetapi ketika itu Twitter memutuskan untuk terus membiarkan Trump mengoceh lewat akunnya karena kicauan Trump dinilai memiliki nilai berita.
Berita Terkait
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
-
Gara-gara Ini, Harga Mobil Jepang dan Korsel Naik 15 Persen
-
FBI Gelar Sayembara Tangkap Penembakan Charlie Kirk, Dapat Hadiah Uang Tunai Rp 1,65 Miliar
-
Profil Charlie Kirk, Anak Emas Donald Trump yang Tewas Ditembak Saat Berpidato
-
Charlie Kirk Ditembak Siapa? Tewas saat Pidato di Kampus Utah, Donald Trump Berduka
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Lazada Sebut Fitur AI Mampu Tingkatkan Belanja Online di Tanggal Kembar 9.9
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI
-
39 Kode Redeem FF Hari Ini 19 September 2025, Skin SG2 dan Scar Megalodon Menanti
-
Redmi Pad 2 Play Bundle Masuk Indonesia, Tablet Xiaomi Rp 2 Jutaan Cocok untuk Anak
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB, Performa Kencang Harga Terjangkau
-
10 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 19 September 2025, Dapatkan Beckham dan Iniesta OVR 104
-
Honor Siapkan HP Baru Bulan Ini: Bawa Baterai 8.300 mAh dan Fitur Tangguh
-
Sebagian Fitur Redmi K90 Terungkap, Diprediksi Jadi Cikal Bakal POCO F8